Aktivitas Sitotoksik Ekstrak N-Heksan Batang Faloak (Sterculia Quadrifida R.Br) Terhadap Pertumbuhan Sel Hela
Abstract
Latar Belakang : Batang faloak (S. quadrifida R. Br) merupakan tanaman khas
Nusa Tenggara Timur yang memiliki berbagai kandungan metabolit sekunder
bermanfaat, salah satunya sebagai aktivitas antikanker serviks. Saat ini profil
senyawa ekstrak n-heksan dan aktivitas sitotoktik antikanker dari batang S.
quadrifida R.Br terhadap pertumbuhan sel HeLa belum dibuktikan, sehingga
diperlukan pengujian untuk melihat potensi dan aktivitas senyawa dengan ekstrak
n-heksan batang S. quadrifida R. Br terhadap pertumbuhan sel HeLa.
Tujuan : Mengetahui profil senyawa dan aktivitas sitotoksik ekstrak n-heksan dari
batang S. quadrifida R.Br terhadap pertumbuhan Sel HeLa.
Metode : Batang faloak diekstraksi menggunakan metode ultrasound assisted
extraction (UAE) selama 30 menit dengan pelarut n-heksan sebanyak 3 kali.
Senyawa yang dihasilkan dari ekstrak n-heksan batang faloak diidentifikasi dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pereaksi semprot Dragendorf,
AlCl3, KOH 5%, Anisaldehid dan FeCl3. Ekstrak yang diperoleh diuji sitotoksik
pada sel HeLa dengan metode MTT-assay pada variasi konsentrasi 12,5; 25; 50;
100; dan 200 µg/mL. Hasil pengujian berupa persentase sel hidup yang selanjutnya
digunakan untuk penentuan IC50.
Hasil : Hasil identifikasi ekstrak n-heksan mengandung senyawa flavonoid,
alkaloid, kuinon, dan terpenoid, sedangkan hasil uji sitotoksik menunjukan ekstrak
n-heksan S. quadrifida R.Br memiliki nilai IC50 1128,300 µg/mL dengan indeks
selektifitas 1,641.
Kesimpulan : Ekstrak n-heksan S. quadrifida R.Br yang mengandung senyawa
flavonoid, alkaloid, kuinon, dan terpenoid memiliki aktivitas sitotoksik lemah
menurut US National Cancer Insitute.
Collections
- Pharmacy [1444]