Pra Rancangan Pabrik Bioetanol Dari Limbah Kulit Kopi Kapasitas 20.000 Ton/Tahun Pra Rancangan Pabrik
Abstract
Kopi adalah salah satu tanaman komoditi yang paling dicari di seluruh dunia saat
ini. Namun pada proses pengolahan buah kopi menjadi produk, seringkali banyak
limbah yang terbuang tanpa dimanfaatkan. Pada setiap produksi olahan kopi,
sekitar 50-60% dari buah itu menjadi limbah yang tidak ada nilainya, yang mana
limbah tersebut sebagian besarnya adalah kulit kopi. Para petani kopi biasanya
hanya memanfaatkan limbah ini sebagai pakan ternak saja, padahal kulit kopi
mengandung senyawa hemiselulosa di dalamnya. Selulosa yang terkandung dalam
kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol sebagai
alternatif sumber energi terbarukan. Atas dasar ini dibuat pra rancangan pabrik
bioetanol berbahan dasar limbah kulit kopi dengan kapasitas 20.000 ton/tahun.
Pabrik ini akan menggunakan limbah-limbah dari perkebunan kopi di Pulau Jawa
sebagai bahan bakunya, karena produksi kopi di Pulau Jawa pada tahun 2021 bisa
mencapai ±119.393 ton/tahun yang mana sekitar 50-60% dari angka tersebut hanya
menjadi limbah kulit kopi. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Kabupaten
Cilacap ditinjau dari berbagai faktornya. Karena tanaman kopi adalah tanaman
tahunan yang tidak memiliki musim tertentu untuk bisa panen, maka pabrik ini akan
beroprasi selama 335 hari dalam 1 tahun. Proses yang digunakan dalam pembuatan
bioetanol ini adalah proses hidrolisis dengan katalis asam sulfat dan fermentasi
dengan bantuan Saccharomyces cereviceae. Setelah melewati berbagai proses,
didapatkan produk berupa bioetanol dengan kadar hingga 99%. Sebagai penunjang
berjalannya pabrik ini, digunakan air sebanyak 1679856,97 kg/jam yang bersumber
dari sungai di sekitar pabrik dan listrik sebesar 1.376,70 kW yang pengadaannya
menggunakan generator berbahan bakar solar. Parameter kelayakan pendirian
pabrik menggunakan analisis ekonomi dengan modal total investasi yang terdiri
dari Penanaman Modal Tetap sebesar Rp6.379.967.164.716 dan Modal Kerja
Rp1.862.910.151.503. Total Biaya produksi Rp5.063.349.545.598,020 dan
Penjualan Tahunan Rp 6.200.214.785.561 sehingga didapat keuntungan sebelum
pajak Rp1.136.865.239.962,84 dan keuntungan setelah pajak Rp909.492.191.970
Analisa kelayakan dilihat dari nilai Return On Investment (ROI) setelah pajak 14,26
%, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 4,12 tahun, Discounted Cash Flow Rate of
Return (DCFRR) 21,52 %, Break Event Point (BEP) 52,31 %, dan Shut Down Point
(SDP) 17,51 %. Dari parameter-parameter kelayakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa pabrik bioetanol ini layak untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1177]