Timbulan Dan Karakteristik Minyak Jelantah Di Kecamatan Gondokusuman Dan Gondomanan, Kota Yogyakarta
Abstract
Minyak goreng sering digunakan mastarakat sebagai media penghantar panas
saat mengolah makanan, penggunaan minyak goreng akan menghasilkan minyak
jelantah yang merupakan minyak sisa dari hasil penggorengan. Salah satu sumber
penghasil minyak jelantah ialah tempat makan. Beberapa pihak biasanya langsung
membuang minyak jelantah begitu saja, padahal minyak jelantah tersebut dapat
diolah kembali menjadi bahan bakar biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur hasil timbulan minyak jelantah dan menganalisis beberapa parameter
seperti kadar air, massa jenis dan angka asam. Sampel minyak jelantah yang diambil
berasal dari rumah makan, warung makan, dan pedagang kaki lima yang ada di
Kecamatan Gondokusuman dan Gondomanan, Kota Yogyakarta dengan total 11
sampel. Metode penentuan dan pengambilan sampel berdasarkan SNI 19-39641994
sedangkan metode pengukuran parameter berdasarkan SNI 3741:2013 dan
alat densitas meter. Hasil penelitian didapatkan total berat minyak jelantah dari 7
tempat di Kecamatan Gondokusuman ialah 20.99 kg dan total volume 0.0245 m
sedangkan dari 4 tempat di Kecamatan Gondomanan ialah 20.56 kg dan total
volume 0.0232 m
3
. Hasil pengujian laboratorium menyatakan bahwa 11 sampel
tersebut melebihi batas standar mutu biodiesel untuk parameter kadar air, angka
asam dan massa jenis.
Collections
- Environmental Engineering [1439]