Distribusi Spasial Logam Pada Air Tanah Dengan Metode Perbandingan Interpolasi Di Daerah Kontaminasi Air Asam Kawah Ijen Situbondo, Jawa Timur
Abstract
Aktivitas vulkanik menyumbang logam serta berkontribusi dalam menurunkan
kualitas air tanah di daerah kontaminasi aliran air asam Kawah Ijen dan sekitarnya.
Pemilihan metode interpolasi yang tepat membantu dalam menghasilkan tingkat
akurasi yang tinggi dan proses pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap
informasi mitigasi risiko. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat
akurasi beberapa teknik interpolasi, menganalisis kemungkinan sumber polutan
logam dalam air tanah, menganalisis potensi kesehatan masyarakat terhadap
paparan zona sebaran logam. Dalam penelitian ini 18 sampel dan 6 parameter (Fe,
Zn, Mn, Pb, Cd, dan Cu) digunakan untuk menghasilkan peta interpolasi dan
sebaran distribusi spasial serta menghasilkan analisis risiko kesehatan. Distribusi
spasial elemen-elemen ini diidentifikasi menggunakan Inverse Distance Weighting
(IDW) dan Universal Kriging (UK). Korelasi logam dengan jarak jaringan asam
(Sungai Banyuputih dan saluran irigasi) yang diduga menjadi sumber utama logam
dianalisis menggunakan analisis Pearson. Hasil uji validasi menunjukkan bahwa
model IDW merupakan metode interpolasi terbaik untuk Cu, Cd, dan Pb.
Sedangkan model UK merupakan metode interpolasi terbaik untuk Fe, Mn, dan Zn.
Analisis korelasi logam dengan jaringan asam dan netral menunjukkan bahwa Pb
berkorelasi dengan drainase asam dan sungai asam, sedangkan Mn, Cu, dan Cd
tidak dipengaruhi oleh jaringan asam, sehingga mengindikasikan bahwa sumber
logam tersebut tidak berasal dari jaringan asam. Selanjutnya Fe, Pb, dan Cd
berpotensi tidak aman dan berisiko non karsinogenik pada semua area, yaitu zona
bahaya sangat rendah hingga sangat tinggi dan Cd berpotensi tidak aman dan
berisiko karsinogenik pada kategori zona sangat tinggi untuk dewasa.
Collections
- Environmental Engineering [1430]