Show simple item record

dc.contributor.authorZaky, Muhammad / 18711045
dc.date.accessioned2022-09-05T04:15:18Z
dc.date.available2022-09-05T04:15:18Z
dc.date.issued2021-12-31
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/39005
dc.description.abstractMerokok dan makan makanan yang mengandung tinggi lemak atau High Fat Diet (HFD) merupakan faktor risiko gangguan metabolik diantaranya adalah hiperglikemia. Adapun pada gangguan metabolik tersebut terjadi karena penghambatan sekresi insulin oleh adanya induksi apoptosis sel β pankreas serta respon inflamasi metabolik berupa lipotoksisitas yang memainkan peran dalam kerusakan sel β pankreas .Dalam konteks epidemiologi, prevalensi terjadinya sindroma metabolik berupa Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok dan diet tinggi lemak, serta keduanya memiliki memiliki relevansi penyebab utama masalah gangguan metabolik di masyarakat. Tujuan penelitian: Mengetahui efek paparan rokok dan vape terhadap kadar glukosa darah tikus Rattus norvegicus yang diinduksi diet tinggi lemak. Metode: Metode yang digunakan adalah post-test only randomized control group design. Kelompok perlakuan diberikan intervensi paparan asap dan uap dari rokok dan vape berturut-turut dengan dosis masing-masing 12 mg/mL secara inhalasi. Kemudian pasca intervensi rokok dan vape kemudian diberikan induksi HFD dengan kadar 45% Kcal/gBB secara peroral. Intervensi rokok dan vape yang diberikan secara simultan dengan induksi HFD dilakukan selama 30 hari. Pengambilan dan pengukuran kadar glukosa berturut-turut diambil melalui teknik pungsi jantung serta diukur menggunakan alat EasyTouch® GCU. Terakhir analisis data menggunakan ONE WAY ANOVA. Hasil: Kadar glukosa darah pada kelompok (R) memiliki nilai rerata sebesar 139,1± 16,5 mg/dL, kelompok (I) memiliki nilai rerata kadar glukosa darah sebesar 136,5± 26,4 mg/dL, kelompok (N) memiliki rerata kadar glukosa darah 97,8± 1,3 mg/dL. kelompok (V) memiliki rerata kadar glukosa darah 94,8± 2,2 mg/dL. Kadar kolesterol total pada kelompok (R) dengan nilai rerata sebesar 208,5 ± 4,5 mg/dL, pada kelompok (I) memiliki nilai rerata kadar kolesterol total sebesar 117,4 ± 5,7mg/dL, kelompok (V) memiliki nilai rerata kadar kolesterol total sebesar 156,5± 5,2 mg/dL dan kelompok (N) memiliki nilai rerata kadar kolesterol total terendah atau sebesar 94,8 ± 3,7 mg/dL. Kesimpulan: Kadar glukosa darah kelompok yang mendapatkan paparan asap rokok lebih tinggi dibandingkan kelompok paparan uap vape yang sama-sama diberikan secara simultan dengan intervensi diet tinggi lemak atau HFD.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Rizki Fajar Utami, M.Scen_US
dc.publisherFakultas Kedokteran UIIen_US
dc.subjecthiperkolesterolemiaen_US
dc.subjectHFDen_US
dc.subjecthiperglikemiaen_US
dc.subjectRattus norvegicusen_US
dc.subjectvapeen_US
dc.subjectrokoken_US
dc.titleEfek Rokok Dan Vape Terhadap Kadar Glukosa Tikus Galur Wistar (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Diet Tinggi Lemaken_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record