Evaluasi Kuantitatif Penggunaan Analgesik Di Seluruh Puskesmas Di Kabupaten Sleman Selama Tahun 2021
Abstract
Analgesik merupakan golongan obat utama yang digunakan untuk
penanganan kasus-kasus nyeri di berbagai fasilitas kesehatan. Prevalensi nyeri di
Indonesia pada penyakit sendi usia lebih dari 15 tahun ke atas sebesar 7,3%, dan di
D.I. Yogyakarta sebesar 5,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
penggunaan analgesik untuk seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman selama tahun
2021 berdasarkan jenis dan kuantitas penggunaannya serta mengetahui hubungan
antara jumlah kunjungan pasien dengan kuantitas penggunaan analgesik di seluruh
puskesmas di Kabupaten Sleman selama tahun 2021. Penelitian ini bersifat
deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dari Sistem Informasi
Manajemen Obat (SIMO) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan
Obat dan Alat Kesehatan (POAK) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anatomical Therapeutic
Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan Drug Utilization 90% (DU 90%).
Hasil penelitian menunjukkan obat analgesik yang digunakan selama tahun 2021
sebanyak 5 jenis obat dan 3 jenis obat analgesik dengan penggunaan terbanyak
yaitu natrium diklofenak sebesar 15,79 DDD/1000 penduduk, parasetamol sebesar
15,33 DDD/1000 penduduk dan ibuprofen sebesar 8,09 DDD/1000 penduduk.
Penggunaan tertinggi pada bulan Juni sebesar 58,04 DDD/1000 penduduk dan
terendah pada bulan Februari sebesar 37,79 DDD/1000 penduduk. Hasil analisis
statistik menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan antara
jumlah kunjungan pasien dengan kuantitas penggunaan analgesik (nilai p = 0,021).
Collections
- Pharmacy [1481]