Dukun Kayu Jalur (Pembuatan Film Dokumenter Tentang Dukun Kayu Jalur Di Kuantan Singingi)
Abstract
Pacu Jalur merupakan adat budaya tahunan yang diadakan di Kabupaten Kuantan
Singingi, Provinsi Riau. Dalam bahasa penduduk Riau, “jalur” berarti “perahu”. Sehingga,
“Pacu Jalur” merupakan perlombaan mendayung perahu yang terbuat kayu gelondongan
dengan jenis kayu yang tahan air dan tidak mudah pecah. Menurut kepercayaan warga
setempat, kemenangan dalam Festival Pacu Jalur tidak hanya sekadar soal kekompakan para
pendayung, melainkan juga dipengaruhi oleh kualitas kayu yang dipilih oleh dukun kayu. Ide
ini berasal dari keingintahuan dokumentaris tentang proses pembuatan “jalur” yang digunakan
untuk perlombaan Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi. Selain itu, pemilihan ide tentang
proses pembuatan “jalur” juga untuk memperkenalkan budaya Pacu Jalur kepada masyarakat
luas. Secara lebih jauh, yang tak kalah unik dari proses pembuatan “jalur”, yakni: karena
prosesnya melibatkan Dukun Kayu. Hal tersebut membuat dokumentaris ingin menggali lebih
dalam mengenai peran Dukun Kayu sebagai orang yang memilih pohon untuk ditebang dan
dijadikan “jalur” untuk berlomba. Tradisi budaya yang sudah berlangsung sejak zaman
penjajahan Belanda ini menjadi sebuah hal yang harus dilestarikan. Kegiatan lomba pacu jalur
ini tidak hanya ajang lomba tetapi juga menjadi ajang silaturahmi, ajang gotong royong,
memperkuat ikatan masyarakat untuk saling membantu satu sama lain mulai dari pembuatan
jalur hingga lomba berlangsung. Kegitan pacu jalur melibatkan banyak pihak mulai dari
pemerintah hingga warga dan menjadi kunci adanya dukun jalur. Film ini menggunakan
pendekatan reflexive yang membuat penonton sadar akan film ini dibuat dengan unsur-unsur
teknis film yang dapat di konstruksi kembali. Film ini juga berdurasi 17 menit 20 detik.
Collections
- New Submissions [126]