Desain Framework Manajemen Risiko Berbasis Iso 31000 Dan Scor Model
Abstract
Pada setiap usaha industri besar, menengah maupun kecil pasti terdapat risiko yang terjadi
didalam proses bisnisnya. Sedangkan risiko tidak dapat dihilangkan secara menyeluruh
namun dapat diatasi dengan menerapkan manajemen risiko sebagai solusi dalam
mengatasi risiko yang terjadi. Penelitian yang dilakukan pada salah satu IKM di daerah
Bantul Yogyakarta yaitu IKM Rajut Bamboo merupakan usaha kerajinan yang
memanfaatkan bambu sebagai bahan utama dari produk yang dihasilkan. Adapun
permasalahan yang sering terjadi yaitu keterlambatan pengiriman, kerusakan produk, dan
lain sebagainya. Framework manajemen risiko menjadi salah satu peran penting dalam
proses penelitian ini. Oleh sebab itu peniliti melakukan suatu pendekatan menggunakan
metode ISO 31000:2009 dan SCOR Model dalam membuat usulan framework sebagai
peningkatan kinerja manajemen risiko. Berdasarkan framework usulan yang telah dibuat,
proses identifikasi risiko pada IKM Rajut Bamboo, terdapat 32 risiko pada proses
bisnisnya. Kemudian dilakukan pemetaan pada peta risiko, terdapat 7 risiko dengan kode
risiko D3, D9, M2, P5, D2, M6, dan A1 berada pada kategori high risk (zona merah),
kemudian 13 risiko dengan kode risiko S2, P4, D1, D7, S1, D6, D10, R5, A2, P2, M1,
M3, dan D8 berada pada kategori medium risk (zona kuning), lalu 12 risiko dengan kode
risiko M4, M5, D5, R4, P1, P3, R2, R3, S3, D4, R1, dan R6 berada pada kategori low risk
(zona hijau). Usulan mitigasi risiko dilakukan terhadap 7 risiko dengan kategori high risk.
Hasil mitigasi risiko tersebut didapatkan pada kode risiko D3, M2, P5, dan A1 turun
menjadi kategori medium risk, kemudian pada kode risiko D9, D2, dan M6 turun menjadi
kategori low risk.
Collections
- Industrial Engineering [2224]