Perancangan Pontianak Green Hub Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Biofilik
Abstract
Laju Pertumbuhan Manusia dan kebutuhan manusia akan sumber daya alam menimbulkan fenomena negatif yang biasa disebut dengan
kerusakan alam. Salah satu dampak dari kerusakan alam adalah makin banyaknya jumlah sampah yang tersebar di seluruh bumi, khususnya
adalah sampah plastik. Indonesia bahkan merupakan negara dengan penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah Tiongkok (Elfira,
2020). Mayoritas sampah-sampah ini tentunya berasal dari kota-kota besar di Indonesia. Pontianak yang akan menjadi lokasi dari
perancangan green hub ini berada pada peringkat 6 dari kota-kota dengan jumlah produksi sampah per hari terbanyak. Oleh karena itu
kebutuhan akan tempat edukasi untuk lingkungan sangat diperlukan karena belum terdapat pusat lingkungan di kota Pontianak yang dapat
diakses semua kalangan masyarakat.
Pusat lingkungan yang dibutuhkan tentunya adalah pusat lingkungan yang memberikan identitas lingkungan itu sendiri, oleh karena itu
pendekatan desain yang akan dipilih dalam perancangan ini adalah Desain Arsitektur Biofilik yang merupakan pendekatan dengan
mendekatkan manusia kepada lingkungan alamnya dengan menghadirkan prinsip dan elemen alami pada bangunan yang kemudian dapat
mempengaruhi well-being dari penggunanya dan untuk pusat lingkungan ini dinamakan Pontianak Green Hub.
Pontianak Green Hub merupakan sebuah kawasan yang berperan untuk mewadahi aktivitas dan kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan, khususnya adalah sebagai sarana edukasi mengenai lingkungan untuk masyarakat dan sebagai pelaku daur ulang sampah
tingkat lanjut di Pontianak. Green hub ini mewadahi kegiatan edukasi, wadah komunitas, dan tempat daur ulang sampah tingkat lanjut,
kemudian agar manajemen dan fungsi green hub ini menjadi lebih ideal maka masing-masing tipe kegiatan ini akan dipisahkan sesuai
dengan jenisnya yang berada dibawah manajemen yang berbeda yaitu Community Center dan Upcycling House.
Collections
- Architecture [3683]