dc.description.abstract | Guru PAI tidak hanya bertugas melakukan pembelajaran di ruang kelas,
tetapi juga mempunyai peran sosial di tengah masyarakat. Salah satu bentuk peran
sosial guru PAI adalah terlibat aktif dalam pembinaan dan pengembangan
kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis. Namun demikian, bagaimana
guru PAI memainkan peran sosial mereka di tengah masyarakat, khususnya dalam
menjaga harmoni sosial, tidak banyak mendapatkan perhatian. Oleh karena itu,
kajian mendalam tentang peran sosial guru PAI dalam menjaga harmoni sosial
menarik untuk dilakukan.
Penelitian ini berusaha menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu: 1)
Bagaimana kondisi harmoni sosial di Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari,
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah?. 2) Bagaimana peran sosial guru PAI
dalam menjaga harmoni sosial di Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari, Kabupaten
Purbaingga, Jawa Tengah?. 3) Apa saja faktor pendukung dan peghambat peran
sosial guru PAI dalam menjaga harmoni sosial di Desa Kutasari, Kecamatan
Kutasari, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah?. Jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini adalah bersifat
induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi harmoni sosial Desa Kutasari
baik dengan jiwa sosial yang cukup maksimal yang dapat dibuktikan dengan
adanya gotong royong atau guyub rukun dalam berbagai kegiatan sosial
kemasyarakatan. Peran sosial guru PAI dalam menjaga harmoni sosial di Desa
Kutasari dapat dikatakan baik karena guru PAI dapat merangkul masyarakat
dalam kegiatan pengajian, beruasaha menjadi orang baik serta berkomunikasi
dengan baik. Selain itu, guru PAI memiliki sejumlah faktor pendukung dan
penghambat dalam memainkan peran mereka. Faktor pendukung antara lain
kemudahan mobilitas yang mendorong kegiatan sosial atau agama berjalan baik,
faktor geografis desa, adanya kesadaran dalam membantu kegiatan sosial atau
agama, dan budaya baru yang bersifat positif. Sedangkan faktor penghambatnya
antara lain waktu yang kurang efektif dalam kegiatan, kendala situasi, perbedaan
pendapat, dan sebagian masyarakat menggunakan tradisi lama. | en_US |