Evaluasi Kualitas Dan Kerentanan Bangunan Hunian Terhadap Gempa Bumi Menggunakan Aplikasi Acebs : Studi Kasus Hunian Tetap Di Kecamatan Cangkringan Dan Dusun Ngancar (Evaluation On Quality And Vulnerability Of Residential Building Due To Earthquake Using Acebs Application: Case Study Residence In Cangkringan And Dusun Ngancar)
Abstract
Negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi gempa bumi tinggi sehingga
perlu kesadaran untuk mengatisipasi resiko yang ditimbulkan akibat gempa bumi. Dampak gempa
bumi paling besar yaitu kegagalan bangunan. Kegagalan bangunan ini akibat dari kurangnyaedukasi mengenai kaidah struktur rumah tahan gempa dan pemilihan material yang kurang tepat.Untuk memastikan kerentanan terhadap gempa bumi (kebalikan dari tingkat ketahanan) makadilakukan penilaian kerentanan bangunan rumah sederhana tembokan terhadap gempa bumimenggunakan ACeBS(Asesmen Cepat Bangunan Sederhana ) dalam aplikasi InaRisk. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan hunian terhadap gempa bumi menggunakan aplikasi
ACeBS (Asesmen Cepat Bangunan Sederhana).
Selain meninjau mengenai kerentanan, penelitian ini juga untuk mengetahui kualitas
bangunan berdasarkan dari 5 aspek secara visual (kualitas struktural, arsitektural, mekanikal,elektrikal dan tata lingkungan), aspek biaya pembangunan dan aspek jangka waktu pelaksanan. Pada
penelitian ini penulis membandingkan dua hunian rumah yaitu hunian yang ada di HuntapKecamatan Cangkringan dan hunian individual yang ada di Dusun Ngancar. Sehingga dapat
mengetahui kerentanan bangunan terhadap gempa bumi dan kualitas bangunan hunian yang diawasi
oleh pemerintah dan yang tidak diawasi oleh pemerintah.. Data primer diperoleh dari observasi kelapangan, wawancara langsung dan menggunakan kuisioner serta di dukung data sekunder yangdiperoleh dari BPBD, DPU Sleman, dan Museum Gempa Prof. Dr. Sarwidi Kaliurang.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kerentanan bangunan terhadap gempa bumi di HuntapKuwang dan Huntap Pagerjurang memiliki hasil sebesar 100% kerentanan ringan, sedangkan hasilkerentanan bangunan terhadap gempa bumi yang meninjau rumah di Dusun Ngancar menunjukanhasil sebesar 70% kerentanan ringan dan 30% kerentanan sedang. Untuk hasil kualitas bangunandari aspek struktural, arsitektural, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan pada huntap Kuwangdan Pagerjurang didapatkan nilai skor sebesar 100, sedangkan pada hunian Desa Ngancardidapatkan nilai skor rata-rata sebesar 89. Aspek biaya pembangunan di huntap relative lebih mahal
akan tetapi dari segi perencanaan, pelaksanaan dan kualitas material yang dipakai untuk Huntaplebih baik daripada hunian yang dilaksanakan secara personal, aspek jangka waktu pelaksanaan dihuntap lebih terjadwal dan dapat diprediksi.
Collections
- Civil Engineering [4192]