Penerapan Scor Model 12.0 Racetrack Dalam Upaya Peningkatan Supply Chain Performance Perusahaan Jasa Training And Consulting Pt. Xyz

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang pelatihan, konsultasi, dan sertifikasi. Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ adalah ketidak tercapaian target perusahaan terhadap jumlah prospek deal atau berjalan (running prospect) sehingga mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan dan tingkat risiko kerugian selama periode Maret 2020 sampai dengan tahun 2021. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis performa kinerja menggunakan Supply chain Operation Reference (SCOR) Racetrack dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari Set the Scope, Configure the Supply chain, Optimize the Project, dan Ready for Implementation. Atribut kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut Responsiveness dan Agility. Berdasarkan analisis dari tahap set the scope, layanan jasa yang difokuskan pada penelitian ini adalah public training dan in-house training. Metrik level 1 kinerja yang diangkat sesuai dengan permasalahan adalah RS. 1.1. Order Fulfillment Cycle Time pada Metrik level 2 RS. 2.1. Request Cycle Time dan AG. 1.4. Overall Value at Risks karena PT. XYZ ingin meningkatkan kinerja marketing untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi potensi risiko kerugian. Diketahui dari kedua metrik kinerja tersebut besaran gap yang terjadi dari atribut Responsiveness sebesar 53% dan Agility sebesar 47%. Berdasarkan fishbone diagram telah diketahui masalah yang menyebabkan adanya gap untuk kemudian dijadikan dasar penentuan improvement project yang akan dilangsungkan. Usulan perbaikan yang diajukan untuk dilakukan adalah perencanaan strategi marketing berkaitan dengan STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning), Marketing Mix & Selling, Teknik Komunikasi, Modifikasi Business Writing, Strategi Periklanan, dan BMC (Business Model Canva) dan perencanaan Standard Operational Procedure (SOP) untuk departemen marketing yang diharapkan dapat meningkatkan kembali jumlah prospek berjalan dan mengurangi risiko kerugian yang berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.