Show simple item record

dc.contributor.authorSUKAESIH, DWI ANGGRAENI
dc.date.accessioned2022-08-10T04:37:17Z
dc.date.available2022-08-10T04:37:17Z
dc.date.issued2022-04-11
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/38361
dc.description.abstractInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri dapat menginfeksi saluran pernapasan karena bakteri terhirup masuk ke saluran pernapasan yang ditularkan melalui udara atau droplet. Pengobatan penyakit ISPA dan tuberkulosis dapat dilakukan dengan penggunaan antibiotik yang semakin lama dapat menimbulkan resitensi dan efek samping. Efek samping dari penggunaan antibiotik dapat diatasi dengan menggunakan pengobatan secara alami menggunakan daun teh hijau. Daun teh hijau mengandung senyawa aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri alami karena di dalamnya terdapat senyawa katekin. Senyawa katekin merupakan flavonoid yang termasuk golongan flavonol. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan karakterisasi senyawa katekin dari daun teh hijau serta uji aktivitas antibakteri. Proses isolasi katekin dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan air dalam waktu 30 dan 60 menit. Ekstrak etanol dengan kadar katekin terbesar difraksinasi dengan metode kolom dan dimonitoring dengan KLT. Hasil isolat dikarakterisasi menggunakan FTIR dan HPLC serta dilakukan uji kepekaan menggunakan BACTEC MGIT 960 dan uji aktivitas antibakteri dengan metode kertas cakram. Hasil isolat positif mengandung katekin dengan reagen FeCl3 dan didukung hasil FTIR dengan adanya gugus fungsi O-H, C=C, C-O, C-H aromatik yang merupakan karakteristik katekin. Analisis kadar katekin dengan HPLC terhadap isolat pada konsentrasi 2500 ppm dan 5000 ppm masing-masing sebesar 129, 99 ppm (5,2%) dan 451,17 ppm (9,02%). Uji kepekaan terhadap Mycobacterium tuberculosis diperoleh hasil resisten, sedangkan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri K. pneumoniae, S.aureus, S. pyogenes, dan E. coli menghasilkan zona hambat tertinggi berturut-turut sebesar 21 mm, 22 mm, 21 mm dan 14 mm. Hasil ini menunjukkan kemampuan isolat dan ekstrak teh hijau sebagai antibakteri karena didapatkan zona hambat yang kuat terutama pada bakteri S. aureus yaitu sebesar 22 mm.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTeh Hijauen_US
dc.subjectKatekinen_US
dc.subjectantibakterien_US
dc.subjectISPAen_US
dc.subjectTuberkulosisen_US
dc.titleKARAKTERISASI SENYAWA KATEKIN DARI DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis (L.) Kuntze) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record