Show simple item record

dc.contributor.authorAstuti, Dwi
dc.date.accessioned2017-10-30T05:00:31Z
dc.date.available2017-10-30T05:00:31Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3818
dc.description.abstractStres kerja merupakan reaksi psikologis dan karyawan terhadap situasi dan kondisi serta kejadian di lingkungan kerja yang disebabkan oleh kondisi lingkungan dan cara kerja yang tidak memadai. Kondisi lingkungan seperti fisik, biologis,kimia, dan ergonomi dapat menjadi sumber stres bagi karyawan. Salah satu penyebab dan stres kerja karena faktor fisik yang sering dijumpai di tempat kerja adalah kebisingan. Kebisingan diatas nilai ambang batas (NAB) selain dapat memberikan ancaman terhadap gangguan pendengaran yang terjadi setelah karyawan bekerja beberapa tahun juga dapat menimbulkan stres kerja bagi karyawan yang berada dalam lingkungan tersebut. Tingginya intensitas kebisingan yang didengar pada karyawan kantor yang memang sangat dekat dengan proses produksi di divisi meubel pada KJUB Puspetasari, akan menimbulkan gangguan pendengaran karena ±7 jam bekerja dengan mendengar suara mesin yang timbul dari mesin produksi. Oleh karena itu penulis melakukan pengamatan terhadap tingkat kebisingan yang dihasilkan dan juga menganalisa pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada tiap karyawan dengan jumlah sample 70 orang. Setelah dilakukan pengamatan tersebut didapatkan hasil bahwa tingkatan kebisingan sebagian besar karyawan didapat prosentase bahwa 57 reponden (87,42%) mengalami tingkat kebisingan yang sedang dan 10 responden (14,3%) mengalami tingkat kebisingan tinggi serta 3 responden (4,28%) mengalami tingkat kebisingan rendah. Hal ini menunjukan bahwa suara mesin dianggap bising oleh responden (karyawan) sehingga bisa menyebabkan stres kerja. Berdasarkan analisa yang dilakukan menggunakan uji regresi dan korelasi dengan tingkat kesalahan 5% diketahui bahwa signifikansi 005 maka ada pengaruh antara kebisingan kantor dan stres kerja dan ada hubungan yang sangat erat antara kebisingan kantor dengan stres kerja ini sebesar 0,716. Untuk mengurangi terjadinya stres kerja yang diakibatkan oleh kebisingan, maka pihak perusahaan perlu mengendalikan kebisingan di lingkungan tempat kerja dengan penggunaan alat pelindung diri pada lingkungan kerja yang bising.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectAnalisis Kebisingan Kantoren_US
dc.subjectStres Kerjaen_US
dc.subjectPendekatan Ergonomien_US
dc.subjectStudi Kasusen_US
dc.subjectKJUB PUSPETASARI, Klatenen_US
dc.subjectKebisinganen_US
dc.subjectergonomien_US
dc.subjectgangguan pendengaranen_US
dc.titleAnalisis Kebisingan Kantor terhadap Stres Kerja Melalui Pendekatan Ergonomi (Studi Kasus di KJUB PUSPETASARI, Klaten)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record