Analisis Timbulan Minyak Jelantah Di Masa Pandemi Covid-19 Di Kawasan Kampus Universitas Gajah Mada
Abstract
Perkembangan pesat dalam pendidikan di Yogyakarta menyebabkan meningkatnya
bisnis kuliner seperti warung makan, restaurant dan warung makan pinggir jalan di
daerah Jogja yang menyebabkan meningkatnya sisa-sisa dari makanan, khususnya
limbah minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah
timbulan yang dihasilkan dengan menggunakan metode pengambilan dan
pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan juga
mengidentifikasi karakteristik minyak jelantah dengan menguji kadar asam, kadar
air dan massa jenis dengan menggunakan metode gravimetri dan titrasi yang
dilakukan saat pendemi covid-19 dan kemudian hasil yang diperoleh dibandingan
dengan data penelitian yang sudah ada. Penelitian tentang minyak jelantah ini
dilakukan di Kawasan Kampus Universitas Gajah Mada. Dari hasil penelitian
timbulan yang diperoleh sebesar 3,996 Kg/ hari dengan total volumenya sebesar
482,2 liter/hari. Karakterisitik minyak jelantah yang dihasilkan dari 7 rumah makan
tersebut memiliki warna coklat gelap dan hitam pekat, kemudian untuk bau, ada 3
dari 7 sampel yang sudah berbau tengik atau tidak sedap. Kemudian pada
karakteristik kimia minyak jelantah yang diperoleh, kadar asam tertinggi diperoleh
pada pecel lele dengan nilai asam 4,134 mgKOH/g dan untuk kadar asam terendah
diperoleh pada warung makan 1 dengan nilai asam 0,478 mgKOH/g. Untuk kadar
air tertinggi diperoleh pada gorengan dengan nilai 0,543 %volume dan nilai
terendah diperoleh pada warmindo 1 dengan nilai 0,065 %volume. Dan untuk
massa jenis tertinggi diperoleh pada restaurant dengan nilai 0,945 gr/ml dan untuk
nilai terendah diperoleh pada gorengan dengan nilai 0,847 gr/ml.
Collections
- Environmental Engineering [1430]