Analisis Pengendalian Kualitas Menggunakan Integrasi Six Sigma Dan Fmea Pada Produk Sarung Tenun Goyor (Studi Kasus Umkm Sarung Goyor Di Pemalang)
Abstract
UMKM Sarung Tenun Goyor Pemalang merupakan industri tekstil rumahan yang
memproduksi sarung tenun menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih adanya produk cacat dalam
proses produksinya sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas. Pengendalian
kualitas dilakukan menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan DMAI (Define,
Measure, Analyze, dan Improve) untuk mengetahui karakteristik cacat produk, faktor
yang menyebabkan cacat pada produk dan perbaikan terhadap faktor penyebab cacat
tersebut dan metode FMEA untuk mengidentifikasi potensi kegagalan berdasarkan nilai
RPN/ Pada tahap define diketahui karakteristik kebutuhan customer pada sarung goyor
adalah dilihat dari kesempurnaan bahan dan kesempurnaan motif & warna. Pada tahap
measure diketahui persentase cacat tertinggi berdasarkan diagram pareto yaitu jenis
cacat pakan renggang sebesar 42,73% dan cacat sobek sebesar 32,35%, kemudian
dilakukan perhitungan nilai DPMO didapatkan sebesar 57.276,97 dengan nilai sigma
sebesar 3,09 dan grafik peta kendali p menunjukkan bahwa proses produksi belum stabil.
Berdasarkan diagram fishbone pada tahap analyze, penyebab cacat disebabkan oleh
faktor material, mesin, manusia, metode dan lingkungan. Hasil analisis FMEA diketahui
nilai RPN tertinggi yaitu faktor manusia karena pekerja yang kurang teliti. Pada tahap
improve melakukan rencana tindakan perbaikan menggunakan 5W+1H.
Collections
- Industrial Engineering [2224]