Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Semen Dan Gypsum Ditinjau Dari Nilai Cbr (Stabilization Of Clay With Portland Cement And Gypsum In Term Of California Bearing Ratio)
Abstract
Tanah merupakan elemen yang berperan penting dalam sebuah pembangunan
konstruksi, sehingga tanah harus mempunyai sifat dan daya dukung yang baik untuk
menahan seluruh beban konstruksi yang berada diatasnya. Di lapangan, tidak semua jenis
tanah memenuhi kualitas sesuai dengan persyaratan. Salah satu tanah yang kurang baik
adalah tanah lempung. Tanah lempung dapat menyebabkan adanya penurunan tanah dan
juga keretakan pada sebuah bangunan maupun jalan karena memiliki daya dukung rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk menstabilisasi tanah secara kimiawi, yaitu
menambahkn zat aditif sebagai bahan campuran tanah lempung. Pengujian ini
menggunakan metode pengujian California Bearing Ratio (CBR) dengan dua keadaan
yaitu tidak terendam (unsoaked) dan terendam (soaked). CBR tidak terendam diperam 1,
3, dan 7 hari, sedangkan CBR terendam diperam 7 hari dan direndam 4 hari. Sampel dalam
pengujian ini menggunakan variasi campuran semen sebesar 3% dan 5% dengan gypsum
sebesar 3%, 5%, dan 10%.
Hasil penelitian yang didapatkan menurut sistem klasifikasi tanah USCS tergolong
kedalam kelompok CH, sedangkan menurut sistem klasifikasi AASHTO diketahui bahwa
tanah tergolong kedalam kelompo A-7-5. Nilai CBR tanah asli unsoaked diperoleh sebesar
7,2% dan soaked sebesar 1,667%. Nilai CBR tertinggi dalam keadaan unsoaked yaitu pada
campuran semen 5% + gypsum 10% dengan waktu pemeraman 7 hari sebesar 31,750% dan
persentase peningkatan dari tanah asli sebesar 340,972%. Sama halnya dengan unsoaked,
nilai CBR tertinggi yang diperoleh dalam keadaan soaked yaitu pada variasi campuran
semen 5% + gypsum 10% dengan pemeraman 7 hari dan perendaman 4 hari sebesar
26,873% dan persentase peningkatan dari tanah asli soaked sebesar 1512,4%.
Collections
- Civil Engineering [4192]