dc.description.abstract | Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium kimia mengandung logam
berat. Kadmium (Cd), dan timbal (Pb) merupakan jenis logam berat yang berbahaya
bagi lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode adsorpsi
sistem batch dengan biosorben dari biji durian. Kelebihan biosorben biji durian
yaitu memiliki daya serap yang efektif terhadap logam berat, dapat diaplikasikan
pada konsentrasi limbah yang rendah, biaya operasionalnya rendah,
pembuangannya tidak memerlukan proses yang sulit, bahan baku mudah diperoleh,
dan ramah lingkungan. Aktivasi menggunakan HNO3 1 M dan dienkapsulasi
menggunakan natrium alginat dengan CaCl2 untuk mengadsorpsi logam Cd dan Pb.
Biosorben dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR (Fourier Transform
Infrared) dan SEM-EDX (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive XRay).
Adsorpsi dilakukan dengan menggunakan variasi pH, waktu kontak, dan
massa biosorben. Hasil penelitian menunjukkan pada variasi pH Cd terbaik yaitu
pada pH 7 dengan % adsorpsi sebesar 97,43% dan Pb pada pH 3 dengan % adsorpsi
sebesar 98,80%. Variasi waktu kontak terbaik pada Cd yaitu pada menit ke-90
dengan % adsorpsi sebesar 99,21% dan Pb pada menit ke-90 dengan % adsorpsi
sebesar 99,01%. Variasi massa terbaik pada Cd yaitu pada massa 9 gram dengan %
adsorpsi sebesar 99,23% dan Pb pada massa 9 gram dengan % adsorpsi sebesar
99,57%. Kadar kadmium dan timbal dalam limbah cair laboratorium kimia sudah
dibawah ambang batas aman yang telah diatur dalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air
limbah yaitu kadmium sebesar 0,05 mg/L dan timbal sebesar 0,1 mg/L. | en_US |