Peran Lembaga Filantropi Dalam Pemberdayaan Penerima Manfaat Usaha Mikro Di Kota Padang Melalui Pendekatan Cibest
Abstract
Pemberdayaan usaha mikro merupakan suatu upaya ataupun proses untuk
meningkatkan potensi yang dimiliki para pelaku usaha mikro serta untuk
memecahkan suatu permasalahan ekonomi hingga akhirnya menjadi individu
yang mandiri dan sejahtera. Beberapa lembaga filantropi yang terdapat di Kota
Padang diantaranya Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Aksi Cepat Tanggap (ACT),
BAZNAS, Dompet Dhuafa Singgalang (DDS), Rumah Zakat, LAZIS
Muhammadiyah (LAZISMU), dan lain sebagainya. Berdasarkan pengamatan yang
peneliti lakukan terdapat tiga lembaga filantropi yang memiliki andil besar dalam
pemberdayaan usaha mikro diantaranya IZI, DDS, dan LAZISMU di Kota
Padang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan,
mendeskripsikan dan menganalisis peran lembaga filantropi dalam pemberdayaan
Usaha Mikro di Kota Padang melalui pendekatan Center of Islamic Businees and
Economic Studies (CIBEST). CIBEST merupakan suatu metode yang mengukur
kemiskinan dari perpsketif Islam dengan menyelaraskan aspek material dan
spiritual.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan subjek penelitian para penerima manfaat (PM) dari lembaga IZI, DDS dan
LAZISMU Kota Padang dengan jumlah sampel 58 orang. Adapun teknik
pengambilan sampel dengan cara probability sampling, sedangkan teknik
pengumpulan data dengan menggunakan metode angket. Analisis data dalam
penelitian ini dengan mendeskripsikan hasil kuesioner kemudian ditelaah dalam
bentuk kuadran CIBEST sebagai alat ukur keberhasilan pemberdayaan usaha
mikro bagi para penerima manfaat lembaga filantropi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum lembaga filantropi
mampu merubah PM (periode 2019-2021) dari miskin material menjadi sejahtera
sebesar 22%. Namun, hasil ini masih dikategorikan dalam kategori rendah.
Tingkat keberhasilan lembaga DDS yaitu 78% (tinggi) dengan 7 orang berhasil
naik menjadi sejahtera. Kemudian lembaga IZI dengan tingkat keberhasilan 13%
(sangat rendah) dengan 4 orang berhasil naik menjadi sejahtera. Selanjutnya
adalah LAZISMU dengan tingkat keberhasilan 12% (sangat rendah) dan hanya 2
orang yang berhasil naik menjadi sejahtera.