Kajian Pengaruh Puasa Dan Pembatasan Kalori Terhadap Kadar Malondialdehyde (Mda) Darah
Abstract
Stress oksidatif merupakan kondisi ketidakseimbangan antara produksi Reactive Oxygen Nitrogen Species (RONS) dengan antioksidan dalam tubuh. Hal ini menimbulkan adanya modifikasi pada makromolekul seluler yang dapat digunakan sebagai marker atau penanda dari kondisi stress oksidatif. Malondialdehyde (MDA) merupakan produk sekunder dari peroksidasi lipid yang sering dijadikan sebagai penanda pada kondisi stress oksidatif maupun beberapa penyakit. Puasa maupun pembatasan kalori merupakan metode yang sering digunakan dalam upaya modifikasi gaya hidup. Scoping review ini bertujuan untuk melihat pengaruh puasa dan pembatasan kalori terhadap kadar malondialdehyde (MDA) darah.
Metode: Sumber artikel yang digunakan dalam scoping review ini adalah original article dengan metode randomized controlled trial maupun non-randomized controlled trial pada manusia yang dipublikasikan setelah bulan April 2018 hingga 2021. Artikel yang digunakan baik dalam Bahasa Indonesia dan Inggris melalui database PubMed, ScienceDirect, SpringerLink, serta Portal Garuda. Artikel hasil pencarian diseleksi berdasarkan alur PRISMA-ScR untuk selanjutnya dilakukan ekstraksi data, item data, dan sintesis hasil untuk menjawab tujuan scoping review.
Hasil: Hasil pencarian terdapat 2 artikel yang menggunakan pembatasan kalori sebagai perlakuan dengan ketentuan jumlah kalori yang berbeda. Subjek penelitian juga memiliki riwayat penyakit serta usia yang turut memengaruhi kadar MDA dalam darah. Pembatasan kalori dapat memberikan penurunan MDA secara signifikan (p<0,001) meskipun perlu adanya pemantauan dan pengelolaan secara efektif untuk menghindari adanya kejadian rebound kadar MDA.
Kesimpulan: Pembatasan kalori yang diikuti dengan pemantauan dan pengelolaan secara efektif mampu menurunkan serta mempertahankan penurunan kadar MDA dalam darah.
Collections
- Medical Education [2279]