dc.description.abstract | Stunting merupakan masalah gizi kronis pada Balita yang menyebabkan perawakan yang pendek. Stunting menjadi masalah gizi pada Balita terbesar di Indonesia. Kasus stunting di Indonesia pada tahun 2017 berada diangka 29,6% dan untuk Kabupaten Buleleng berada pada angka 28,8%. Tumbuh kembang yang optimal pada Balita dapat diperhatikan sejak masa kehamilan. Pada ibu hamil, kondizi gizi yang rutin diperhatikan pada timester pertama kehamilan adalah kadar hemoglobin (Hb) dan kadar feritin. Kadar Hb rendah (<11g/dL) memberikan manifestasi anemia gravidarum pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan.
Tujuan: Mengetahui hubungan kejadian anemia pada ibu hamil terhadap kejadian stunting pada Balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa rekam medik Ibu pada trimester pertama kehamilan dan data pertumbuhan anak per Agustus 2020. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 108 data rekam medik ibu & anak. Analisa data menggunakan uji Chi-square.
Hasil: Hasil analisa didapatkan sebanyak 27,8% ibu di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1 mengalami anemia pada trimester pertama kehamilan. Jumlah anak yang mengalami stunting pada penelitian ini sebesar 24,1%. Uji chi-square antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting menunjukan nilai p sebesar 0,539 dan nilai prevalence risk sebesar 0,78.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada Balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1. | en_US |