Karakteristik Klinis Penderita Penyakit Covid-19 Di Kabupaten Kebumen
Abstract
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi
jenis baru yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Provinsi Hubei, China bulan
November 2019. Penyeberan dari COVID-19 sangatlah cepat hingga akhirnya
World Health Organization (WHO) mendeklarasikan pandemi pada tanggal 11
Maret 2020. Transmisi person-to-person menjadi media utama penyebaran
COVID-19 baik secara langsung atau tidak langsung. Kasus terkonfirmasi positif
di Asia Tenggara per 24 Agustus 2020 tercatat sebanyak 3.533.807 orang dengan
angka kematian sebanyak 67.455 orang.
Tujuan Penelitian : Mengetahui karakteristik klinis penderita penyakit COVID-19
di Kabupaten Kebumen
Metode Penelitian : Penelitian dengan metode deskriptif dengan pendekatan
retrospektif melalui data rekam medis di RS PKU Muhammadiyah Gombong,
RSUD Kebumen dan RSUD Prembun. Data yang digunakan merupakan data
pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pertama kali dari bulan Maret 2020 hingga
Oktober 2020 dengan metode total sampling. Data yang diambil adalah umur, jenis
kelamin, riwayat kontak, gejala klinis, komorbid, riwayat merokok, pemeriksaan
rontgen thorax dan pemeriksaan laboratorium.
Hasil : Total sampel yang didapatkan yaitu 242. Rata-rata umur pasien 48 tahun
dengan 52,9% dari pasien merupakan perempuan. 69,4% dari pasien memiliki
riwayat kontak sebelumnya. Batuk (74%) menjadi gejala yang tersering dikeluhkan
oleh pasien diikuti dengan malaise (55,8%), dyspnea (47,9%) dan demam
(43,8%). Gejala yang paling jarang yaitu ageusia (0,8%). Pasien sebanyak 44,6%
memiliki komorbiditas dengan hipertensi (19,4%) menjadi yang paling sering diikuti
dengan diabetes melitus (16,9%) dan penyakit kardiovaskular (19%). Riwayat
merokok ditemukan hanya 2,5% dari pasien. Rontgen thorax ditemukan adanya
infiltrat atau konsolidasi sebanyak 52,5% dari pasien dengan distribusi paling
banyak bilateral (51,2%). Biomarker NLR yang meningkat ditemukan pada 47,5%
dari seluruh pasien.
Kesimpulan : flu-like symptoms seperti batuk, malaise, dyspnea dan demam
menjadi yang sering dikeluhkan oleh pasien dan rata-rata pasien memiliki riwayat
kontak. Komorbiditas, abnormalitas rontgen thorax dan naiknya biomarker
inflamasi NLR bisa menjadi faktor yang mempengaruhi prognosis pasien.
Collections
- Medical Education [2281]