Hubungan Antara Tingkat Pencahayaan Dengan Kelainan Makula Pada Pekerja Pt Globalindo Intimates Klaten
Abstract
Pencahayaan diperlukan untuk menyinari suatu bidang kerja agar dapat terlihat dengan baik. Tingkat pencahayaan di setiap tempat kerja harus diperhatikan supaya tenaga kerja dapat terhindar dari bahaya kerja. Menurut International Labour Orrganization (2013) bahaya kerja akan muncul apabila tenaga kerja mendapat pajanan yang berlebihan. Masalah yang dapat muncul akibat pencahayaan yang berlebihan, yaitu seperti kelelahan mata yang dapat menyebabkan penurunan daya dan efisiensi kerja, pegal di daerah mata, sakit kepala sekitar mata, kerusakan penglihatan, serta meningkatnya kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pencahayaan dan gangguan mata pada pekerja PT Globalindo Intimates Klaten.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Subjek merupakan pekerja aktif PT Globalindo Intimates Klaten yang bersedia mengikuti penelitian, dengan jumlah sampel 87 responden dengan rentang usia 18-49 tahun. Intensitas cahaya diukur menggunakan lux meter, sedangkan kelainan makula diukur menggunakan uji fotostres. Penelitian ini diuji menggunakan uji korelasi spearman.
Hasil: Rata-rata persentase intensitas cahaya yang memenuhi syarat 55,2%, sedangkan rata-rata persentase fungsi makula responden 99,5% normal. Tingkat pencahayaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan fungsi makula (makula dekstra p = 0,073; makula sinistra p = 0,470) dengan arah korelasi positif (makula dekstra r = 0,184; makula sinistra r = 0,075).
Kesimpulan: Tingkat pencahayaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan fungsi makula pada pekerja PT Globalindo Intimates Klaten.
Collections
- Medical Education [2389]