Penerapan PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar Konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standards) Dan Dampaknya Pada Pilihan Kebijakan Akuntansi Di Indonesia (Studi Perbandingan Pada Laporan Keuangan Tahunan dari Perusahaan Manufaktur dan Properti & Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisis penerapan
PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar Konvergensi IFRS dan dampaknya pada pilihan
Kebijakan Akuntansi di Indonesia. Populasi dalam penelitian ini laporan keuangan
tahunan dari seluruh perusahaan manufaktur dan properti & real estate terdaftar di
BEI periode 2012-2015. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling
dengan total sampel sebanyak 556 data laporan keuangan tahunan. Dalam
penelitian ini kategori variable yang digunakan untuk mengelompokkan obyek
yang diteliti adalah PSAK 68 : Pengukuran Nilai Wajar. Objek yang diteliti dalam
Kebijakan Akuntansi adalah Aset Tetap, Properti Investasi, Aset Takberwujud,
Imbalan Kerja, Instrumen Keuangan terdiri dari : Derivatif, Derivatif Lindung
Nilai, Diperdagangkan, Tersedia untuk Dijual, Dimiliki Hingga Jatuh Tempo,
Piutang, Pinjaman dan Hutang Obligasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisa konten terdiri dari dua bagian yaitu, analisa menggunakan
pengukuran indeks taplin (Index-T) dan analisa untuk uji beda statistik. Skor
penilaian untuk indeks taplin yaitu 1 menerapkan nilai wajar, 0 metode biaya, 0
menerapkan nilai wajar, 1 metode biaya, 0,5 menerapkan kedua metode. Kemudian
untuk skor penilaian untuk uji beda statistik yaitu 0,5 metode biaya dan 1 nilai
wajar. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan jumlah perusahaan
yang menerapkan nilai wajar untuk Aset Tetap, Imbalan Kerja, Aset Takberwujud,
Piutang, dan Pinjaman, hal ini menunjukkan adanya kenaikan daya banding atau
daya banding tinggi ketika menerapkan metode biaya. Sedangkan untuk Properti
Investasi, Instrumen Keuangan terdiri dari Diperdagangkan, Derivatif Lindung
Nilai, Derivatif, Tersedia untuk Dijual dan Hutang Obligasi tidak ada perbedaan,
hal ini menunjukkan adanya kenaikan daya banding atau daya banding tinggi ketika
menerapkan nilai wajar, kecuali Instrumen Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo yang menunjukkan daya banding tinggi ketika menerapkan metode biaya.
Collections
- Akuntansi [4426]