Show simple item record

dc.contributor.advisorFitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.authorPUTRI WIRA ANGGRAINI HARAHAP
dc.date.accessioned2022-06-23T04:43:17Z
dc.date.available2022-06-23T04:43:17Z
dc.date.issued2022-02-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37876
dc.description.abstractDalam proses pembangunan suatu proyek konstruksi, sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keterlambatan pekerjaan pada proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengaruh kondisi kawasan pembangunan, pengaruh cuaca, kurangnya tenaga kerja, keterlambatan atau terputusnya suplai material, kurangnya ketersediaan peralatan yang digunakan, maupun dari pihak yang terlibat dalam proyek. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif yang dapat digunakan untuk mempercepat penyelesaian proyek. Alternatif tersebut dapat berupa penambahan tenaga kerja, penggunaan shift kerja, penambahan jam kerja lembur, penambahan atau penggunaan alat yang lebih produktif, atau penggunaan metode konstruksi yang lebih cepat. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa durasi dan biaya pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam pada Proyek Pembangunan Gedung Al Mustofa Universitas Alma Ata Yogyakarta menggunakan metode Crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan jam kerja lembur dengan skenario tambahan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya proyek mana yang lebih ekonomis untuk mempercepat durasi proyek. Diketahui total upah tenaga kerja proyek dalam kondisi normal adalah Rp. 1.000.420.311,39 dengan durasi 30 hari kerja. Dari hasil analisis dalam penelitian ini, total upah pekerja dengan alternatif tambahan tenaga kerja sebesar Rp. 1.237.384.600,25 dengan durasi pekerjaan konstruksi 26,67% lebih cepat dari durasi normal. Selanjutnya total upah pekerja dengan alternatif tambahan jam kerja (lembur) selama 1 jam adalah Rp. 1.242.829.472.43 dengan durasi pekerjaan konstruksi proyek 10% lebih cepat dari durasi normal, total upah tenaga kerja dengan alternatif tambahan jam kerja (lembur) selama 2 jam adalah Rp. 1.296.670.142.69 dengan durasi pekerjaan konstruksi proyek 13,33% lebih cepat dari durasi normal, total upah pekerja dengan alternatif tambahan jam kerja (lembur) selama 3 jam adalah Rp. 1.315.782.378,88 dengan durasi pekerjaan konstruksi proyek 23,33% lebih cepat dari durasi normal, dan total upah pekerja dengan alternatif 4 jam jam kerja tambahan (lembur) adalah Rp. 1.347.365.002,89 dengan durasi pekerjaan konstruksi proyek 26,67% lebih cepat dari durasi normal. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa alternatif yang lebih efisien untuk menyelesaikan proyek adalah penambahan tenaga kerja, karena biaya percepatan yang lebih kecil dan durasi yang lebih singkat daripada penambahan jam kerja (lembur).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPercepatanen_US
dc.subjectbiaya proyeken_US
dc.subjectdan Lemburen_US
dc.titleAnalisis Percepatan Pelaksanaan Pada Pekerjaan Pile Cap Dan Tie Beam Bangunan Gedung (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Al Mustofa Universitas Alma Ata Yogyakarta) Analysis Of Time Acceleration On Application Of Pile Cap And Tie Beam Works In Building (Case Study Building Construction Project Al Mustofa Universitas Alma Ata Yogyakarta)en_US
dc.Identifier.NIM17511144


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record