Analisis Kualitas Minyak Hasil Pirolisis Sampah Popok
Abstract
Popok bayi sekali pakai menjadi solusi bagi para orang tua kerena
penggunaannya yang cepat, praktis dan instan. Padahal di dalam popok bayi
yang beredar di pasaran mengandung zat kimia yang berbahaya bagi
lingkungan diantaranya zat xenobiotic dan merupakan plastik yang dapat
mencemari lingkungan karena tidak dapat terdekomposisi secara alami.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis kualitas, kuantitas dan
efektifitas pirolisis sampah popok (tanpa lapisan Super Absorbant Polymer
SAP) dengan campuran sampah kemasan dalam menghasilkan alternatif
bahan bakar cair. Pengolahan sampah dalam penelitian ini menggunakan
metode pirolisis. Metode pirolisis adalah salah satu teknologi alternatif
untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar dengan alat yang
berkapasitas 500 gram batch, suhu maksimum pirolisis 450
C, dengan
komposisi P1 (100% sampah popok), P2 (50% sampah popok: 50% sampah
kemasan), dan P3 (100% sampah kemasan). Pengukuran kenaikan suhu dan
produksi liquid, solid dan gass. Pengujian kualitas liquid terkait nilai kalor,
pour point, dan flash point dilakukan dan dibandingkan dengan literatur dan
regulasi standar di Indonesia. Penambahan plastik kemasan dalam proses
pyrolisis sampah popok dapat meningkatkan produksi cairan karena adanya
Al yang mengoptimalkan suhu dalam tabung serta meningkatkan heating
rate. Pirolisis ini menunjukkan bahwa produksi minyak paling tinggi adalah
pada campuran sampah popok dan kemasan 277.32 ml. Secara kualitas
minyak adanya sampah kemasan efektif meningkatkan pour point,
menurunkan flash point tetapi menurunkan nilai kalor. Sampah popok
efektif meningkatkan nilai kalor, tetapi menurunkan pour point dan flash
point. Berdasarkan hasil analisis karateristik minyak pada penelitian ini
secara umum masih dibawah kriteria bahan bakar yang di komersilkan.
o
Collections
- Environmental Engineering [1430]