Analisis Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang (Studi Kasus Di Kawasan Sekitar Jalan Kaliurang Km 9)
Abstract
Kebutuhan untuk air minum yang semakin meningkat membuat usaha
DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) menjadi peluang bisnis yang sangat
menguntungkan. DAMIU merupakan salah satu alternatif dalam memenuhi
kebutuhan air minum sehari-hari. Tidak sedikit kasus yang terjadi terkait DAMIU
yang ada di Indonesia.Contohnya kasus yang terdapat di daerah Sleman,Yogyakarta
pada tahun 2013, Berdasarkan Tribunnews terdapat 90,5% dari 126 DAMIU yang
beroperasi tidak sesuai standar. Hal ini dikarenakan banyak DAMIU yang
beroperasi tidak memiliki sertifikat yang menandakan bahwa air minum yang dijual
layak. Oleh karena itu dibutuhkan kualitas air minum yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Parameter apa yang
tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan 492 Tahun 2010 dan berapa
jumlah DAMIU yang tidak sesuai dalam parameter dengan Peraturan Menteri
Kesehatan 492 Tahun 2010.Dengan mengambil sampel dari beberapa lokasi
DAMIU yang ada disekitar kawasan Jalan Kaliurang Km 9, pengujian parameter
dilakukan menggunakan alat pengukur kualitas air digital seri WA-2017SD yang
mempunyai multifungsi dalam menguji kandungan air (TDS, Suhu, Garam, ORP,
DO, dan pH) dengan hasil yang memenuhi standar kualitas air minum menurut
Peraturan Menteri Kesehatan 492 Tahun 2010. Hasil uji yang didapatkan dengan
Kode Sampel 1, Kode Sampel 2, Kode Sampel 3, Kode Sampel 4, dan Kode Sampel
7 yang sesuai dengan semua kritera standar. Pada Kode sampel 5 dan Kode Sampel
6 terdapat kriteria yang tidak sesuai standar pada pH yang tidak meliki pH 6.5-8.5
menurut Peraturan Menteri Kesehatan 492 Tahun 2010
Collections
- Environmental Engineering [1430]