Identifikasi Mikroplastik Di Perairan Laut Dan Pesisir Pantai Kabupaten Pacitan & Kabupaten Wonogiri
Abstract
Plastik yang terfragmentasi di lingkungan menyebabkan masalah kompleks
karena menyebabkan polusi mikroplastik. Di lingkungan laut, mikroplastik dapat
berada di pasir, air, dan sedimen. Distribusi mikroplastik dalam ekosistem laut
berasal dari muara. Air limbah domestik, aktivitas nelayan, dan pariwisata di
sekitar sungai adalah penyebab polusi mikroplastik. Studi ini menyelidiki
transpotasi mikroplastik di Pantai Pancer, Pantai Ngiroboyo, dan Pantai Nampu.
Pengambilan sampel mikroplastik di air laut menggunakan metode grab sampling
dan metode manta trawl. Pengambilan sampel pasir menggunakan metode
transek kuadrat. Jenis mikroplastik yang diidentifikasi dalam bentuk fragment
(59%), fiber/filament (26%), film (9%), foam (3%), dan pellet (3%). Warna
mikroplastik didominasi oleh warna hitam (36,17%), diikuti oleh transparan
(34,34%), merah (13,94%), kuning (8,2%), biru (4,37%), warna lainnya (2,09%)
dan hijau (0,9%). Sampel juga dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR.
Hasilnya diperoleh oleh polimer sintetis (Nylon, PTFE, FEP, PCTFE, Polyacetal,
dan Polybutadiene), dan polimer semi-sintetis (Tencel, Bemberg, Rayon, Rutile,
Kaolin, Cellophane, dan TALC). Identifikasi polimer dan jenis mikroplastik dapat
dikaitkan dengan aktivitas yang menyebabkan polusi mikroplastik. Banyak
mikroplastik ditemukan di Pantai Pancer dan Pantai Ngiroboyo yang disebabkan
oleh kegiatan seperti pariwisata serta aktivitas nelayan. Di sisi lain, Pantai
Nampu yang digunakan sebagai wisata ditemukan mikroplastik dalam jumlah
kecil.
Collections
- Environmental Engineering [1430]