Analisis Timbulan Minyak Jelantah Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Dukuh Ngringin, Condongcatur, Depok.
Abstract
Usaha kuliner di Dukuh Ngringin terutama usaha kuliner yang menggunakan
minyak goreng sebagai bahan mengolah makanan menimbulkan potensi timbulan
minyak jelantah, yang dapat menjadi masalah tersendiri apabila tidak diolah dengan
tepat. Timbulan minyak jelantah selain dapat dipengaruhi oleh banyaknya
konsumen, terjadinya pandemi Covid-19 juga dapat mempengaruhi jumlah
timbulan minyak jelantah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan
minyak jelantah dari penjual makanan di Dukuh Ngringin di tengah pandemi Covid19
serta
mengidentifikasi
karakteristiknya
berupa
angka
asam,
massa
jenis,
dan
kadar
air.
Penelitian ini dilakukan selama 8 hari berturut-turut, menggunakan SNI 193964-
1994.
Hasilnya
ialah
total
timbulan
minyak
jelantah
dengan
berat
18,129
Kg
dan
volume 21,450 L serta rata-rata timbulan minyak jelantah yaitu berat 2,266
Kg/hari dan volume sebesar 2,681 L/hari. Kemudian hasil identifikasi karakteristik
angka asam minyak jelantah yang diperoleh berkisar antara 0,678-3,416 mg
KOH/gr, pada massa jenis berkisar 0,876-1,065 Kg/L. Dari hasil identifikasi
karakteristik kadar air hanya 2 dari 8 sampel yang masi memenuhi standar syarat
mutu minyak goreng, dan pada angka asam tidak ada sampel yang masih memenuhi
standar syarat mutu minyak goreng. Identifikasi fisik minyak jelantah 1 dari 8
sampel memiliki warna hitam pekat, 1 dari 8 sampel memiliki warna coklat keruh,
3 dari 8 sampel memiliki warna coklat dan 3 dari 8 sampel memiliki warna bening.
Karakteristik fisik berupa bau diperoleh 3 dari 8 sampel berbau tengik.
Collections
- Environmental Engineering [1430]