dc.description.abstract | PT. Abioso Batara Alba merupakan salah satu perusahaan industry kayu yang bergerak
di bidang penghasil produk variasi kayu lapis, dimana salah satu produk yang diproduksi
di perusahaan ini adalah plywood. Diketahui bahwa perusahaan memiliki masalah
berkaitan dengan pengendalian kualitas. Karena hal tersebut, selalu muncul plywood yang
cacat di setiap periode proses produksi. Munculnya produk defect tentu saja merugikan
perusahaan, dikarenakan perusahaan harus mengulangi proses produksi dan hal itu
menyebabkan penambahan biaya produksi. Perusahaan perlu mengupayakan suatu cara
untuk menekan jumlah produk cacat. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengendalikan kualitas adalah Metode Six Sigma. Pada penelitian ini digunakan Metode
Six Sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dalam
menganalisis permasalahan yang terjadi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari 7
jenis cacat, diketahui 1 jenis cacat yang memiliki persentase terbesar adalah cacat blister
(delaminasi) dengan frekuensi 1725 produk dan persentase sebesar 25,54%. Berdasarkan
perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai DPMO rata rata sebesar 82222,77684 dan
tingkat sigma sebesar 2,94. Berdasarkan identifikasi penyebab menggunakan Fishbone
Diagram dan analisis FMEA, diketahui bahwa faktor penyebab dominan dari cacat blister
(delaminasi) adalah mesin rusak saat proses pengeringan dan penekanan karena usia
mesin. Rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan 40 Inventive Principle TRIZ
adalah dengan melakukan reparasi mesin atau mengganti mesin yang sudah ada dengan
mesin yang baru. | en_US |