Pra Rancangan Pabrik Kaprolaktam Dari Sikloheksanon Oksim Dan Asam Sulfat Kapasitas 36.000 Ton/Tahun
Abstract
Pabrik Kaprolaktam dari Sikloheksanon Oksim dan Asam Sulfat yang
dirancang dengan kapasitas 34.000 ton/tahun, direncanakan didirikan di Cilegon,
Jawa Barat dengan luas tanah 34.000 m
. Kebutuhan Sikloheksanon oksim diimport
dari China yaitu Shanghai Miner Chemical Technology Co.Ltd. China, Shanghai,
Luwan dengan kapasitas produksi Siklohensanon Oksim sebanyak 86.000
ton/tahun.
Sedangkan untuk air diambil dari sungai dengan jumlah yang tidak terbatas
dan ada disekitar pabrik yang akan dibangun tersebut. Untuk katalis Asam Sulfat
(H
2
2
4
) didapatkan dari kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik dengan kapasitas
63.000 ton/tahun dan Natrium Oksida (NaOH) didapatkan dari kerjasama dengan
PT. Industri Soda Indonesia, Sidoarjo dengan kapasitas 54.000 ton/tahun. Bentuk
perusahaan dipilih badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Pembuatan Kaprolaktam ini menggunakan proses DSM (Deucth States
Mines) yaitu menggunakan bahan sikloheksanon oxim, asam sulfat dan natrium
hidroksida 60% melalui tahapan-tahapan sebagai berikut; bahan baku
silkoheksanon oksim dan asam sulfat direaksikan di dalam reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) yang disusun secara paralel sebanyak 1 buah. Reaksi terjadi
pada suhu 110
SO
C dan tekanan 1 atm. Hasil reaksi berupa Kaprolaktam sulfat,
Sikloheksanon oksim sisa, Asam sulfat sisa, Air, dan impuritis berupa
sikloheksanon. Kaprolaktam sulfat dan asam sulfat sisa, dinetralkan dalam
netralizer menggunakan natrium hidroksida 60%. Lalu hasil keluaran neutralizer di
umpankan ke Ultrafiltration Membrane untuk di pisahkan berdasakan ukuran
partikel dari Sikloheksanon Oksim dan Asam Sulfat, serta produk sampingnya
berupa garam (Na2SO4). Untuk memekatkan liquid produk neutralizer, digunakan
evaporator. Hasil keluaran Evaporator di umpankan ke Crystalizer untuk
Mengkristalkan larutan CPL menjadi CPL kristal. Hasil atas Centrifuge dialirkan
ke UPL, sedangkan Natrium sulfat sebagai hasil dari penetralan, dipisahkan dalam
centrifuge sedangkan filtratnya yang merupakan campuran antara produk utama
dan impuritis yang lain dipisahkan dalam Rotary Dryer. Hasil keluaran dari Rotary
Dryer berupa produk utama yaitu Kaprolaktam, serta ada beberapa bagian
komponen yang ikut terbawa seperti Siklohensanon Oksim dan Sikloheksanon yang
sudah terimpuritis Bersama dengan produk utama.
Unit pendukung proses pabrik Kaprolaktam meliputi unit penyediaan air
sebesar 116473,20 kg/jam, steam sebesar 300024,42 kg/jam, bahan bakar sebesar
142,19 liter/jam, udara tekan sebesar 61,68 m
0
/jam, dan listrik sebesar 232,72 kWh
dipenuhi oleh PLN dan untuk cadangan disediakan generator sebesar 200 kWh bila
listrik mati. Pabrik Kaprolaktam ini memerlukan modal tetap sebesar US $
12.093.738,72 dan Rp 165.684.220.526,71 dan modal kerja sebesar Rp
283.306.002.233,00. Pabrik ini menjual Kaprolaktam dengan harga Rp
23.000,00/kg.
Analisis ekonomi dilakukan dengan kajian Non-Discounted Cash Flow dan
Discounted Cash Flow (DCF).Dengan kajian Non-Discounted Cash Flow
diperoleh Return of Investment (ROI) sebelum pajak 37 % dan sesudah pajak 19
%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,1 tahun dan sesudah pajak 3,48 tahun,
Shut Down Point (SDP) 27,98 % dan Break Even Point (BEP) 45,45 %. Dari
analisis di atas menunjukkan hasil yang layak, sehingga dapat disimpulkan pabrik
ini menarik dan tepat untuk didirikan.
Collections
- Chemical Engineering [1174]