Penggunaan Neuroprotektor Pada Penanganan Pasien Stroke Iskemik Di Indonesia
Abstract
Stroke merupakan kejadian defisit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba
dan menyebabkan kerusakan neurologis fokal. Data Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menunjukkan bahwa stroke merupakan pembunuh nomor satu di banyak
negara, termasuk Indonesia. Terapi neuroprotektor diberikan kepada pasien
stroke iskemik segera setelah timbulnya gejala dengan tujuan untuk
untuk
untuk
meminimalkan infark serebral, sementara tindakan reperfusi dilakukan
menangani penyebab iskemia pada otak. Kajian literatur ini bertujuan
mengetahui penggunaan neuroprotektor pada pasien stroke iskemik di Indonesia
dengan harapan dapat melengkapi pustaka yang sudah ada berkaitan dengan topik
tersebut. Metode pencarian artikel untuk bahan kajian pustaka dilakukan secara
online dari pangkalan data Google Scholar. Dari hasil penelusuran diperoleh 14
artikel yang sesuai dengan topik kajian dan melibatkan 827 pasien stroke iskemik
dengan terapi neuroprotector secara tunggal dan kombinasi. Hasil kajian terhadap
artikel-artikel yang ditemukan menunjukkan bahwa penggunaan neuroprotektor
secara tunggal dengan sitikolin lebih banyak (607 pasien, 73,39%) dibandingkan
dengan penggunaan tunggal pirasetam (171 pasien, 20,67%) dan penggunaan
kombinasi (49 pasien, 6%). Luaran klinis yang diperoleh dari penggunaan terapi
neuroprotektor menunjukkan adanya perbaikan pada fungsi neurologis
yang ditandai dengan adanya peningkatan nilai GCS.
pasien
Collections
- Pharmacy [1444]