Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng
dc.contributor.advisorAnnisa Nur Lathifah, S.Si, M. Biotech., Ph.D.
dc.contributor.authorPRAMADISA DWI AMANDA
dc.date.accessioned2022-05-27T07:09:00Z
dc.date.available2022-05-27T07:09:00Z
dc.date.issued2021-12-27
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37595
dc.description.abstractIndustri tekstil di Indonesia berkembang sangat pesat, dengan adanya industri tekstil ini menyebabkan peningkatan limbah produksi. Dalam pengolahan industri tekstil akan menghasilkan limbah cair yang mengandung senyawa organik yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan limbah tenun untuk mengatasi dampak pencemaran dari limbah cair tenun yang dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri indigenous yang memiliki potensi dalam mengolah limbah cair tenun, serta mengidentifikasi pengaruh pertumbuhan bakteri indigen dari tanah terkontaminasi dalam meningkatkan performa wetland untuk pengolahan limbah cair tenun. Pada penelitian ini metode yang dilakukan yaitu dengan mengekstraksi bakteri dari tanah, isolasi bakteri, kultur bakteri untuk memperbanyak koloni, uji morfologi, serta menghitung pertumbuhan bakteri indigenous dalam limbah tenun. Dari hasil isolasi dan identifikasi, koloni bakteri yang terpilih yaitu sebanyak 9 koloni. Setiap koloni memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda-beda. Dari 9 koloni terpilih, 6 koloni memiliki jenis gram positif dan 3 koloni memiliki jenis gram negatif. Pertumbuhan bakteri dengan menggunakan metode total plate count (TPC) pada hari ke-25 terdapat 4 koloni bakteri yang memiliki pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu Sb-2 dengan jenis gram negatif bentuk kokus, Sb-6 jenis gram positif bentuk basil, Sb-4b jenis gram positif bentuk basil, dan Sb-7 jenis gram negatif bentuk kokus. Keempat koloni dapat menunjukkan pertumbuhan sel sebanyak 1,59×10 CFU/mL, 4,20×10 7 6 CFU/mL. Hal ini didukung dengan persen removal penurunan kadar COD pada sampel Sb-2 yang cukup tinggi yaitu sebesar 83% serta sampel Sb-6 sebesar 79%, dan persen removal penurunan kadar warna yang tertinggi yaitu terdapat pada sampel bakteri Sb-6 yakni sebesar 65%. 6 CFU/mL, 4,69×10 CFU/mL, dan 5,98×10 6en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBakteri Indigenousen_US
dc.subjectWetlanden_US
dc.subjectLimbah Tenunen_US
dc.subjectTotal Plate Count (TPC)en_US
dc.titleIdentifikasi Pengaruh Bakteri Indigen Terhadap Performa Wetland Untuk Pengolahan Limbah Tenunen_US
dc.Identifier.NIM17513144


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record