Identifikasi Bakteri Indigenous Untuk Meningkatkan Degradasi Zat Warna Pada Pengolahan Limbah Tenun Menggunakan Sistem Floating Treatment Wetland (Ftw)
Abstract
Kain tenun adalah salah satu kain tradisional warisan budaya Indonesia sehingga
tidak heran banyak sekali ditemukan industry kain tenun. Industry kain tenun
tersebut sudah pasti menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses produksi
terutama pada proses pewarnaan. Zat pewarna yang digunakan oleh para industri
ini berasal dari zat pewarna berbahan sintetis yang memiliki senyawa organik
sehingga sulit untuk didegradasi dan tidak aman untuk dibuang ke perairan tanpa
adanya pengolahan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
bakteri indigenous yang berasal dari tanah yang terkontaminasi limbah cair tenun
dan efektivitas bakteri tersebut dalam mendegradasi konsentrasi warna dengan
menggunakan sistem Floating Treatment Wetland (FTW). Pada penelitian ini
dilakukan ekstraksi bakteri dari tanah, lalu isolasi bakteri diikuti dengan kutur
setelah itu bakteri diuji morfologi dan diidentifikasi. Hasil dari isolasi dan
identifikasi bakteri didapatkan 9 koloni bakteri indigenous yakni Sb-1, Sb-2, Sb-3,
Sb-4a, Sb-4b Sb-5, Sb-6, Sb-7, dan Sc-1 yang mana terdiri dari 5 bakteri sel bacill
dan 4 bakteri sel coccus yang memiliki gram positif dan negative, selain itu
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Persentase degradasi zat warna limbah
tenun tertinggi dengan nilai 65% berasal dari isolate bakteri Sb-5 dan Sb-6 dimana
kedua isolate ini memiliki sel bakteri berbentuk basil dan gram positif, sedangakan
persentase terendah dengan 52% oleh isolate bakteri Sb-7 yang memiliki sel bakteri
coccus dan gram negative.
Collections
- Environmental Engineering [1430]