Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Dra. Junanah, MIS
dc.contributor.authorMOHAMMAD KHOTIBUL UMAM
dc.date.accessioned2022-05-27T02:22:40Z
dc.date.available2022-05-27T02:22:40Z
dc.date.issued2021-11-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37561
dc.description.abstractDalam konteks dunia modern, perjalanan pendidikan Islam di Indonesia tampaknya belum mampu menciptakan iklim akademis yang memadai. Sejumlah persoalan yang menjadi bukti diantaranya adalah; agama dalam proses pendidikan masih diajarkan secara normatif tekstual dan cenderung steril dari konteks realitas. Sebagai implikasinya secara kultural pendidikan Islam semakin jauh dari aktivitas pemberdayaan masyarakat yang mengarah pada cita-cita humanisasi, liberasi, dan transendensi yang bersifat profetik. Maka dalam kaitan inilah konsepsi pendidikan Kiai Sahal selalu aktual dan relevan untuk dikaji. Kontribusinya terasa penting, khususnya dalam diskursus pengembangan pendidikan profetik. Oleh karena itu, pengkajian dan pmbahasan dalam studi penelitian ini difokuskan pada pertanyaan tentang; ‘bagaimana nilai-nilai profetik dalam konsep pendidikan Kiai Sahal?’ Penelitian ini merupakan produk penelitian kualitatif yang bercorak studi kepustakaan (library research). Dalam studi ini, pendekatan yang digunakan ialah pendekatan historis-filosofis. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi, sehingga data tersebut diseleksi dan diklasifikasi ke dalam dua kategori sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Selanjutnya guna memudahkan pembacaan terhadap data teks, maka teknik analisis yang digunakan dalam studi penelitian ini adalah melalui teknik kajian isi ‘content analysis’. Dari hasil penelitian, studi ini menemukan bahwa konsep pedidikan Kiai Sahal memiliki keberpihakan pada proses pemberdayaan masarakat dalam rangka pemanusiaan, pembebasan, dan penyadaran keilahian. Karena itu, dapat dikatakan bahwa konsep pendidikan yang digagas Kiai Sahal pada dasarnya tidak lepas dari prinsip humanisasi, liberasi, dan transendensi yang menjadi prinsip sentral dalam diskursus pendidikan profetik. Menurut Kiai Sahal, humanisasi berarti pendidikan sebagai proses pemanusiaan. Karena itu, seluruh tahapan yang ada dalam praktik pendidikan harus didasarkan pada pmahaman teologis-filosofis terhadap eksistensi manusia sebagai makhluk utuh, humanistik dan komprehensif. Sedangkan liberasi mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu membebaskan manusia dari berbagai pengaruh yang dapat merendahkan martabat manusia, serta memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan berbagai wawasan dan kesadaran sehingga masing-masing dapat memahami hak dan kewajibannya. Selanjutnya transendensi dalam pandangan Kiai Sahal mengandung makna bahwa pendidikan ialah sebagai proses meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Karena itu, pendidikan mestinya menempatkan unsur teologi (tauhid) dan religiusitas pada posisi subtansial dalam setiap aktivitas pembelajaran.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectNilai-Nilai Profetiken_US
dc.subjectKonsep Pendidikanen_US
dc.subjectKiai Sahal Mahfudhen_US
dc.titleNilai-Nilai Profetik Dalam Konsep Pendidikan Kiai Sahal Mahfudhen_US
dc.Identifier.NIM17913033


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record