Analisis Tingkat Efisiensi Industri Tekstil Dan Produk Tekstil Di Indonesia Kurun Waktu 2007 - 2009

Abstract

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar pada industri manufaktur, sedangkan industri manufaktur sendiri adalah sektor terbesar penyumbang PDB Indonesia. Industri TPT indonesia beberapa tahun belakang mengalami banyak permasalahan, yaitu bahan baku (kapas) yang 99,5% masih impor dari luar, mesin-mesin produksi TPT yang rata-rata umurnya sudah 20 tahun ke atas, biaya pelabuhan yang mahal dan lain-lain. Penelitian industri TPT ini dibagi kedalam 3 klarifikasi sesuai ISIC yang berlaku, yaitu industri tekstil (ISIC 17), industri pakaian jadi (ISIC 18), industri kulit dan barang dari kulit (ISIC 19). Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analisys (DEA) dengan pendekatan input. Model DEA yang digunakan adalah model variable return to scale (VRS). Pada penelitian ini penulis menggunakan data net (value added) output. Variabel yang mempengaruhi output tersebut ada 2 (dua), yaitu kapital (K) dan tenaga kerja/labor (L). Penelitian ini menggunakan data statistik industri TPT Indonesia skala besar dan sedang untuk tingkat perusahaan kurun waktu 2007 – 2009. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat efisiensi pada industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia masih rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa ditahun 2009 merupakan tahun dimana tingkat efisien yang terjadi pada industri TPT Indonesia paling banyak dibandingkan dengan tahun 2007 dan tahun 2008. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait yang berkepentingan. Selain itu diharapkan pula pengukuran efisiensi ini tetap dilanjutkan, agar industri TPT tetap terpantau dan dapat kembali menjadi komoditi primadona bagi pemasukan devisa negara.