Perbandingan Kinerja Antara Campuran Aspal Emulsi Dingin Css-1h Dengan Dan Tanpa Penundaan Pemadatan Terhadap Campuran Laston
Abstract
Penelitian mengenai penggunaan Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED) di
Indonesia masih belum banyak. Hal ini dapat diketahui dengan masih sedikitnya
peneliti yang mengadakan penelitian dengan bahan aspal emulsi. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan Kadar Aspal Residu Optimum Campuran (KARO)
pada Aspal Emulsi Dingin (CAED) menggunakan agregat dari wilayah Clereng,
Kulonprogo dengan menganalisis kinerjanya jika pemadatannya ditunda serta
waktu settingnya divariasikan.
Campuran Aspal Emulsi Dingin menggunakan proporsi agregat bergradasi
rapat Tipe IV. Pada campuran ditambahkan bahan aditif semen 1 % dengan
penundaan pemadatan 6 jam dan variasi waktu setting 1, 3, dan 6 hari. Campuran
di bandingkan terhadap Hot Mix Laston AC-WC Nilai Stabilitas Marshall, Indirect
Tensile Strength (ITS), Stabilitas Sisa dan Uji Permeabilitas.
Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa penundaan
pemadatan pada CAED memberikan kepadatan optimum sehingga diperoleh
porositas yang disyaratkan. Pada nilai Stabilitas Marshall terjadi peningkatan pada
waktu setting hari 1 ke hari 3 sebesar 26% dan pada hari 3 ke hari 6 sebesar 4%.
Pada nilai Stabilitas Sisa terjadi peningkatan pada waktu setting pada hari 1 ke hari
3 hari sebesar 17% dan pada hari 3 ke hari 6 sebesar 1%. Pada nilai ITS terjadi
peningkatan nilai pada waktu setting hari 1 ke hari 3 sebesar 58% dan hari 3 ke hari
6 sebesar 10%, dan Koefisien Permeabilitas terjadi peningkatan pada waktu setting
hari 1 ke hari 3 hari sebesar 25% dan pada hari 3 ke hari 6 sebesar 22%. Namun
jika dibandingkan dengan hasil dari pengujian serupa yang dilakukan pada Hot Mix,
kinerja Campuran Aspal Emulsi Dingin tidak lebih baik dari pada campuran panas.
Collections
- Civil Engineering [4205]