Show simple item record

dc.contributor.advisordr. MTS. Darmawan, Sp.A
dc.contributor.authorVegie Delista Priyulianti
dc.date.accessioned2022-04-18T06:11:50Z
dc.date.available2022-04-18T06:11:50Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37183
dc.description.abstractLatar Belakang : Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar. Gizi buruk banyak dialami oleh bayi dibawah lima tahun (balita). Menurut data di Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Pada tahun 2007 angka anak gizi buruk di Bantul mencapai 338 anak. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh staf gizi seksi gizi buruk Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, gizi buruk tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu: keterbatasan pengetahuan ibu tentang gizi, cara pemberian makanan yang tepat, pola asuh anak, kondisi kesehatan, penyakit penyerta dan status ekonomi. Tujuan Penelitian :.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik gizi buruk pada anak balita di wilayah Puskesmas Kasihan I, Bantul. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui kelompok umur anak, jenis kelamin anak, tingkat pendidikan orang tua anak, pekerjaan orang tua anak, jumlah anggota keluarga dan pengaruh penyakit penyerta terhadap kejadian gizi buruk pada anak. Metode Penelitian : Jenis Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental (observasional) deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan data primer berupa wawancara dengan orang tua anak yang dilakukan di wilayah Puskesmas Kasihan I dan data sekunder berupa data balita gizi buruk periode 1 januari 2009 – 31 Desember yang didapatkan dari rekam medis Puskesmas Kasihan I Bantul, Yogyakarta. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang didapatkan dari wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul sampel sebanyak 62 populasi yang berstatus gizi buruk. Berdasarkan penggolongan menurut umur sering terjadi pada kelompok umur 12- 23 bulan sebanyak 22 orang (35,48%), menurut jenis kelamin terbanyak terjadi pada anak laki-laki 32 orang (51,61%),menurut tingkat pendidikan orang tua terbanyak pada ayah yaitu SD 41 orang (41%) dan pada ibu terbanyak SMA 22 orang (35,48%), menurut pekerjaan terbanyak pada ayah yaitu buruh 41 orang (66,13%) dan pada ibu kebanyakan tidak bekerja 28 orang (45,16%), dan penyakit penyerta terbanyak yaitu ISPA 21 orang (33,87%). Simpulan : Perlu dilakukan upaya untuk memprioritaskan rencana program intervensi dan tindak lanjut perbaikan gizi agar dapat memperbaiki status gizi anak, serta memberikan perawatan sedini mungkin untuk menyembuhkan penyakit penyerta yang menyertai kejadian gizi buruk. Kata Kunci : Gizi buruk, faktor risiko, balita, status gizien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGizi buruk, faktor risiko, balita, status gizien_US
dc.titleKarakteristik Gizi Buruk Pada Anak Balita Di Puskesmas Kasihan 1 Bantul, Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM06711012


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record