Show simple item record

dc.contributor.advisorBerlian Kushari, S.T, M.Eng.
dc.contributor.authorAKMAL ISMANTO
dc.date.accessioned2022-04-12T02:17:03Z
dc.date.available2022-04-12T02:17:03Z
dc.date.issued2021-12-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37077
dc.description.abstractSimpang Patangpuluhan merupakan simpang yang padat dan banyak dilalui oleh kendaraan, karena merupakan area yang dikelilingi beberapa sektor, seperti sektor pendidikan dan pusat perbelanjaan yang menjadi tempat berkumpul favorit banyak kalangan, terutama mahasiswa. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan dan penumpukan kendaraan, sehingga membutuhkan suatu solusi yang efisien. Solusi yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan penelitian tentang Evaluasi Kinerja Simpang Patangpuluhan pada kondisi eksisting, mencari penanggulangan alternatif penanganan simpang, dan kemudian membandingkan kondisi eksisting dengan penanggulangan alternatif penanganan simpang. Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan metode survei ke lokasi secara langsung yang mencakup volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, sinyal lalu lintas, geometri simpang dan perilaku kendaraan. Analisis dilakukan menggunakan metode MKJI, kemudian disimulasikan menggunakan software VISSIM yang dilakukan sebanyak 4 alternatif penanganan simpang. Hasil simulasi menunjukan bahwa nilai rata-rata tundaan adalah 33,356 detik/kendaraan, panjang antrean 114,591 meter, kapasitas simpang 422,74 smp/jam, dan derajat kejenuhan 1,122 dengan tingkat pelayanan simpang D. Solusi dilakukan dengan simulasi menggunakan software VISSIM dan merekayasa waktu siklus sinyal lalu lintas sebanyak 4 alternatif solusi penanganan yang kemudian dibandingkan dengan kondisi eksisting. Hasil Alternatif 1 didapatkan nilai tundaan turun sebesar 16,83%, panjang antrean turun sebesar 2,68%, kapasitas simpang meningkat sebesar 9,09%, dan derajat kejenuhan menurun 7,81% dengan tingkat pelayanan simpang D. Hasil Alternatif 2 didapatkan nilai tundaan turun sebesar 18,94%, panjang antrean turun 6,33%, kapasitas simpang bertambah 23,6%, dan derajat kejenuhan menurun 13,79% dengan tingkat pelayanan simpang yang sama yaitu D. Hasil alternatif 3 didapatkan nilai tundaan turun menjadi 24,35%, panjang antrean menurun 12,72%, kapasitas simpang meningkat menjadi 40,68%, dan derajat kejenuhan menurun sebesar 20,96% dengan tingkat pelayanan simpang D. Hasil alternatif yang terakhir yaitu alternatif 4 didapatkan nilai tundaan turun menjadi 10,55%, panjang antrean menurun 5,27%, kapasitas simpang meningkat menjadi 48,93%, dan derajat kejenuhan menurun sebesar 25,49% dengan tingkat pelayanan simpang D. Solusi terbaik pada penelitian ini ditunjukkan oleh Alternatif 3 , yakni dengan merubah waktu siklus dan menghilangkan LTOR pada setiap lenganen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKinerja Simpang Bersinyalen_US
dc.subjectTundaanen_US
dc.subjectPanjang Anteanen_US
dc.subjectEksisingen_US
dc.subjectVISSIMen_US
dc.titleEvaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Untuk Peningkatan Pelayanan Lalu Lintas : Studi Kasus Simpang Patangpuluhan, Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM14511083


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record