Variasi Konsentrasi, Temperatur Proses Dan Waktu Fiksasi Pada Pencelupan Kain Kapas 100% Dengan Zat Warna Chloranyl Blue H-ERD Terhadap Ketahanan Luntur Warna Dengan Metode Taguchi
Abstract
Nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian merupakan salah satu indikator
untuk menentukan kualitas kain hasil pencelupan. Penilaian ketahanan luntur warna
terhadap pencucian pada kain, yaitu dengan melakukan uji perubahan warna dan
penodaan warna pada contoh uji. Nilai perubahan warna dan penodaan warna hasil
pencelupan kain kapas dengan zat warna Chloranyl Blue H-ERD dipengaruhi oleh faktor
konsentrasi Na2SO4 (A), konsentrasi Na2CO3 (B), temperatur proses (C), dan waktu
fiksasi (D).
Hasil eksperimen dengan metode Taguchi menunjukkan, bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap minimasi nilai %R (Reflektansi) perubahan warna adalah
temperatur proses (C), konsentrasi Na2SO4 (A), waktu fiksasi (D), dan konsentrasi
Na2CO3 (B). Faktor yang berpengaruh memaximasi nilai %R kain putih pelapis pada
penodaan warna adalah konsentrasi Na2CO3 (B). Kondisi optimal dicapai pada setting
parameter A3B1C3D2, artinya untuk meminimasi nilai %R perubahan warna dan
memaximasi nilai %R kain putih pelapis pada penodaan warna dibutuhkan kombinasi
level faktor konsentrasi Na2SO4 60 g/l, konsentrasi Na2CO3 10 g/l, temperatur proses
90 0C, dan waktu fiksasi 45 menit.
Hasil perbandingan antara kondisi standar industri dengan optimal menunjukkan,
bahwa nilai %R perubahan warna kondisi optimal mampu meminimasi 2,64 % dan
mampu memaximasi nilai %R kain putih pelapis pada penodaan warna sebesar 0,46 %
dari standar industri. Perhitungan biaya produksi kain menunjukkan, bahwa kondisi
optimal lebih murah Rp. 400,19/meter dibanding dengan standar industri.
Kata-kata kunci : Konsentrasi Na2SO4, Konsentrasi Na2CO3, Temperatur proses, Waktu
fiksasi