Hubungan Ukuran Antropometri Tungkai Terhadap Kecepatan Lari Jarak 100 Meter Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
Latar belakang. Kecepatan lari dipengaruhi oleh panjang langkah dan frekuensi langkah. Panjang langkah ditentukan oleh panjang tungkai, jarak gerakan pada pangkal paha, dan kekuatan ekstensor tungkai. Frekuensi langkah dipengaruhi oleh kecepatan kontraksi otot dan kemampuan motorik pelari.
Tujuan. Untuk mengetahui apakah ada hubungan panjang tungkai, panjang tungkai atas, panjang tungkai bawah, lingkar paha, dan lingkar betis terhadap kecepatan lari jarak 100 meter.
Desain dan metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskripitif analitik dengan menggunakan design penelitian cross sectional. Data diambil dengan cara mendokumentasikan ukuran antropometri tungkai kemudian mencatat waktu yang dicapai oleh subyek selama melakukan performa lari jarak 100 meter. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier.
Hasil. Populasi penelitian adalah mahasiswa program pendidikan olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta dan didapatkan 29 subyek penelitian. Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan nilai p bermakna pada panjang tungkai atas dengan besar r = -0,521. Analisis regresi menunjukkan kekuatan hubungan sebesar -0,521. Persamaan menurut uji regresi linier adalah kecepatan lari jarak 100 meter = 11,844 - 0,102 (panjang tungkai atas).
Simpulan. Terdapat korelasi negatif antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang paling mempengaruhi kecepatan lari jarak 100 meter adalah panjang tungkai atas.
Kata kunci : pengukuran antropometri, panjang tungkai, panjang tungkai atas, panjang tungkai bawah, lingkar paha, lingkar betis, kecepatan lari jarak 100 meter.
Collections
- Medical Education [2279]