Perbandingan Heart Rate Peserta Senam Aerobik Dan Yoga Di Yogyakarta
Abstract
LATAR BELAKANG
Olahraga bertujuan untuk membangun kebugaran jasmani seseorang. Aspek
terpenting dalam kebugaran jasmani adalah ketahanan kardiovaskular yang dapat
dibangun dengan olahraga yang meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa
darah yang mengandung banyak oksigen ke otot, seperti olahraga aerobik. Salah satu
jenis olahraga aerobik yang paling sering dilakukan, terutama oleh wanita, yaitu
senam aerobik. Selain aerobik, untuk melatih kebugaran juga terdapat senam
pernapasan seperti yoga. Respon tubuh terhadap olahraga dapat dinilai melalui heart
rate.
TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan heart rate peserta
senam aerobik dan yoga di Yogyakarta.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan crosssectional.
Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pesera senam aerobik dan yoga,
wanita berusia >18 tahun dan tidak dalam keadaan hamil, masih aktif dan telah
mengikuti senam >3 bulan secara rutin (3-5 kali seminggu), tidak memiliki riwayat
dan gejala penyakit kronis terutama yang berhubungan dengan jantung, serta
memiliki indeks massa tubuh yang normal (18,5-25,0). Penelitian dilakukan dengan
menghitung heart rate peserta senam sebelum, saat, dan setelah berolahraga.
HASIL PENELITIAN
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 52 orang subyek yang memenuhi
kriteria inklusi, didapatkan rerata heart rate pada kelompok senam aerobik dan yoga
masing-masing sebesar 67,23 x/menit (std 4,581) dan 79,00 x/menit (std 6,119).
Analisis data dengan menggunakan tes Mann Whitney. Hasil tes Mann Whitney pada
variabel heart rate didapatkan p=0,000.
KESIMPULAN
Heart rate peserta senam aerobik lebih rendah dibandingkan dengan yoga dan hal ini
bermakna secara statistik.
Kata Kunci : Heart rate, Senam Aerobik, Yoga
Collections
- Medical Education [2279]