Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarif Hidayat ,S.Kom., M.I.T
dc.contributor.authorMaulana Hidayat
dc.date.accessioned2022-04-06T01:45:55Z
dc.date.available2022-04-06T01:45:55Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36975
dc.description.abstractSetiap Internet Service Provider (ISP), biasanya memiliki kebijakan sendiri dalam mengelola jaringannya. Dikenal istilah Autonomous System (AS) untuk mendefenisikan seperangkat router yang berada pada satu kebijakan tunggal. Untuk memperkenalkan jaringan yang ada pada suatu AS ke AS lainnya digunakan Eksterior Gateway Protocol (EGP). Satu – satunya contoh EGP yang digunakan saat ini yaitu Border Gateway Protocol (BGP). BGP memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan Interior Gateway Protocol (IGP) misalnya saja Open Shortest Path First (OSPF). IGP digunakan untuk keperluan routing pada satu AS yang sama. Penggunaan BGP dan OSPF haruslah tepat agar jaringan yang dikelola menjadi optimal. Tidak menutup kemungkinan jika administrator suatu jaringan tidak memahami kinerja sebenarnya dari dua protokol ini, maka jaringan yang dikelola menjadi tidak optimal dan bahkan bisa mengakibatkan gagalnya jalur tertentu. BGP juga memiliki beberapa atribut yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan policy yang diterapkan pada suatu router. Penerapan policy akan mempengaruhi kinerja dari keseluruhan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja routing protocol BGP dibandingkan OSPF dan juga penggunaan policy pada BGP. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan dua metodologi penelitian, yaitu studi pustaka dan implementasi dan analisis sistem. Pada studi pustaka, penulis menggunakan beberapa literatur dari internet dan juga media cetak untuk mengumpulkan informasi terkait tugas akhir. Sedangkan pada implementasi dan analisis sistem, penulis menyusun beberapa batasan implementasi dan juga langkah pengerjaan. Batasan implementasi yang penulis terapkan yaitu penggunaan simulator OPNET Modeler, penggunaan beberapa skenario, konfigurasi routing protocol secara default, dan banyaknya penggunaan perangkat pada simulasi ini. Sedangkan langkah pengerjaannya yaitu dimulai dari melakukan analisis kebutuhan sistem, instalasi dan konfigurasi sistem, desain simulasi, konfigurasi simulasi, pengujian sistem, dan pengambilan kesimpulan. Dari hasil penelitian pada tugas akhir menggunakan OPNET Modeler ini, penulis dapat simpulkan bahwa penerapan BGP dengan menggunakan satu buah policy tidak terlalu menimbulkan perubahan yang berarti pada kinerja jaringan. Perubahan yang terlihat yaitu pada beberapa perbandingan pengamatan antara OSPF dan BGP (juga BGP dengan policy). Kata kunci : internet service provider, autonomous system, eksterior gateway protocol, border gateway protocol, interior gateway protocol, Open Shortest Path First, policy, routing protocol, OPNET Modeleren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectinternet service provider, autonomous system, eksterior gateway protocol, border gateway protocol, interior gateway protocol, Open Shortest Path First, policy, routing protocol, OPNET Modeleren_US
dc.titleAnalisis Kinerja Routing Protocol OSPF, BGP, dan BGP Menggunakan Policyen_US
dc.Identifier.NIM08523451


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record