Show simple item record

dc.contributor.advisorDr., Ir. Edy Purwanto, CES., DEA.
dc.contributor.authorYOGI KURNIAWAN
dc.date.accessioned2022-03-29T07:29:41Z
dc.date.available2022-03-29T07:29:41Z
dc.date.issued2021-07-20
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36809
dc.description.abstractPembangunan Jalan Tol Ruas Indralaya-Muara Enim Seksi Prabumulih- Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan adalah pembangunan jalan tol lanjutan dari beberapa jalan tol sebelumnya yang telah dibangun di Pulau Sumatera yang berguna untuk meningkatkan integritas di seluruh Provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Pada jalan tol ini mempunyai beragam lereng yang terbuat dari galian dan timbunan tanah untuk jalan. Pada penelitian ini lereng timbunan yang ditinjau dikhususkan pada Stasiun 97+100 dengan ketinggian lereng yang beragam dan bervariasi yaitu 3 meter sampai 12 meter. Lereng timbunan dilakukan analisis dengan dua kondisi, yaitu pada saat kondisi masa konstruksi dan pada saat pasca konstruksi. Parameter yang ditambahkan pada penelitian ini adalah tanah Replacement yang digunakan untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya terhadap lereng timbunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai angka aman (SF) dan seberapa besarnya nilai angka konsolidasi yang terjadi selama 365 hari atau satu tahun. Pada penelitian ini analisis stabilitas lereng dilakukan dengan metode elemen hingga dengan program plaxis 8.6. Pada penelitian ini menggunakan variasi ketinggian lereng timbunan 3 meter, 6 meter, 9 meter, dan 12 meter. Permodelan lereng timbunan yaitu pada saat masa konstruksi dan pada saat pasca konstruksi dengan jenis tanah asli dan tanah Replacement, sedangkan untuk perencanaan perkuatan pada lereng timbunan yang tidak mencapai nilai angka aman digunakan perkuatan geotekstil woven UW-250 yang diproduksi oleh PT. Teknindo Geosistem Unggul. Nilai angka aman untuk lereng timbunan 3 meter tanah asli pada saat masa konstruksi sebesar 1,5257 dan 1,3345 pada saat pasca konstruksi, sedangkan untuk tanah Replacement pada saat masa konstruksi sebesar 2,0143 dan 1,7181 pada saat pasca konstruksi. Pada lereng timbunan 6 meter tanah asli dihasilkan nilai angka aman pada saat masa konstruksi sebesar 1,2564 dan 1,2556 pada saat pasca konstruksi, sedangkan untuk tanah Replacement pada saat masa konstruksi sebesar 1,4479 dan 1,3387 pada saat pasca konstruksi. Pada lereng timbunan 9 meter tanah asli dihasilkan nilai angka aman pada saat masa konstruksi sebesar 1,1046 dan 1,1030 pada saat pasca konstruksi, sedangkan untuk tanah Replacement pada saat masa konstruksi sebesar 1,2338 dan 1,1716 pada saat pasca konstruksi. Pada lereng timbunan 12 meter tanah asli dihasilkan nilai angka aman pada saat masa konstruksi sebesar 1,0154 dan terjadi collapse pada saat pasca konstruksi, sedangkan untuk tanah Replacement pada saat masa konstruksi sebesar 1,0892 dan 1,0488 pada saat pasca konstruksi. Kemudian pada lereng timbunan 6 meter sampai 12 meter untuk tanah asli dan tanah Replacement yang diperkuat geotekstil menunjukkan peningkatan nilai angka aman yang signifikan dan telah mencapai nilai angka aman lebih dari 1,3 yang disyaratkan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectLereng Timbunanen_US
dc.subjectNilai Angka Aman (Safety Factor)en_US
dc.subjectPlaxisen_US
dc.subjectGeotekstilen_US
dc.subjectKonsolidasien_US
dc.titleAnalisis Stabilitas Lereng Timbunan Pada Badan Jalan Dengan Menggunakan Perkuatan Geotekstil (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya- Muara Enim Seksi Prabumulih- Muara Enim, Sumatera Selatan, Sta. 97+100) Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Teknik Sipilen_US
dc.Identifier.NIM14511103


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record