Hubungan Antara Tingkat Risiko Kecelakaan Konstruksi Dengan Tinggi Lantai Pembangunan Gedung Pada Pengangkatan, Pemasangan Dan Pembongkaran Bekisting Aluminium (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rusun Transit Oriented Development Rawabuntu)
Abstract
Implementasi bekisting alumunium pada proyek Rumah Susun TOD (Transit Oriented
Development) Rawa Buntu merupakan inovasi yang masih terbilang baru dalam dunia Konstruksi.
Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada Proyek ini disinyalir memiliki potensi risiko yang cukup
besar terhadap kecelakaan konstruksi, hal ini disebabkan lokasi proyek yang berdampingan dengan
stasiun Rawabuntu yang cukup pada akan lalu lintas kereta api.
Penelitian pada proyek ini bertujuan untuk mengetahui nilai risiko kecelakaan konstruksi
yang terdapat pada pelaksanaan pekerjaan tersebut di setiap lantainya dan hubungannya dengan
tinggi lantai, dimana Proyek Rusun TOD Rawabuntu ini terdiri dari 35 lantai. Metode utama yang
digunakan pada penelitian ini adalah Severity Index, dengan variabel yang didapatkan dari
purposive sampling.
Dari hasil penelitian, didapatkan total 23 jenis variabel risiko yang merata pada 35 lantai.
Penilaian risiko pada pekerjaan per lantai di proyek pembangunan TOD Rawabuntu. terdapat
kesamaan skala penilaian dari lantai 1 – 3, lantai, lantai 4 – 8, dan lantai 9 – 35. Artinya, deviasi
ditemukan pada lantai 3 ke 4, dan 8 ke 9. Hubungan antara kecelakan dengan ketinggian yang
dilakukan dalam pekerjaan konstruksi diketahui untuk nilai pada lantai 1 sampai dengan 3 adalah
265, lantai 4 sampai dengan 8 adalah 236, dan pada lantai 9 sampai dengan 35 adalah 284.