Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ir. Sri Amini Y.A, M.T
dc.contributor.authorMOH. BINTANG PANDU GUNAWAN
dc.date.accessioned2022-03-21T07:27:30Z
dc.date.available2022-03-21T07:27:30Z
dc.date.issued2021-11-13
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36654
dc.description.abstractDalam analisis perhitungan suatu konstruksi bangunan air seperti bendung ataupun bendungan kebutuhan akan data hujan yang lengkap dan akurat sangat diperlukan. Data hujan pada umumnya dapat diperoleh dari stasiun pengukur hujan otomatis yang dikelola oleh beberapa lembaga di Indonesia, namun data hujan stasiun sering sekali tidak tersedia ataupun kurang lengkap akibat rusaknya alat ataupun kesalahan pengukuran. Oleh sebab itu sebagai solusi kurang baiknya data hujan stasiun dapat digunakan data hujan satelit seperti data hujan satelit PERSIANN sebagai pengganti data hujan stasiun. Akan tetapi data hujan satelit hanya dapat dipakai pada perhitungan rekayasa sumber daya air jika hasil data hujan sesuai dengan yang terjadi di permukaan. Oleh sebab itu diperlukan pengujian kesesuaian antara data hujan satelit dan data terukur di permukaan untuk mengetahui seberapa akurat data hujan satelit yang akan digunakan. Tahapan analisis dimulai dengan merekapitulasi data hujan stasiun dengan kejadian berurutan yang memiliki kedalaman total melebihi 20 mm, kemudian dilanjutkan dengan melakukan rekapitulasi terhadap data hujan satelit dengan menyesuaikan waktu kejadian hujan terhadap data stasiun. Data yang direkapitulasi berupa total kejadian hujan, lama durasi hujan, dan intensitas maksimum hujan. Data hujan yang telah direkapitulasi kemudian dianalisis korelasinya dengan meninjau nilai coefficient correlation (r) yang terjadi dengan menggunakan fungsi correl pada Microsoft Excel. Tahapan terakhir dilakukan analisis korelasi time lag dimulai dari perbedaan waktu 0 jam sampai 6 jam terhadap waktu awal kejadian hujan terukur. Dari hasil penelitian dieketahui bahwa korelasi kedalaman hujan total data hujan satelit terhadap stasiun memiliki nilai r sebesar 0,506 sedangkan dalam kasus lama hujan korelasi yang terjadi memiliki nilai r sebesar 0,217 dan pada kasus intensitas hujan maksimum nilai koefisien korelasi r yang didapat adalah sebesar 0,378. Hasil analisis waktu tunda menunjukkan bahwa lag jam keenam merupakan lag yang terbaik dengan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,508.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectData Hujan Terukuren_US
dc.subjectData Hujan Sateliten_US
dc.subjectPERSIANNen_US
dc.subjectkoefisien korelasien_US
dc.subjectwaktu tundaen_US
dc.titleAnalisis Korelasi Data Hujan Terukur Otomatis Stasiun Kenteng Das Progo Dengan Hujan Satelit Persiannen_US
dc.Identifier.NIM14511013


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record