Analisis Peresepan Antibiotik Untuk Pasien Askes Yang Menjalani Rawat Jalan Di Rumah Sakit Jogja Tahun 2010
Abstract
Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk menanggulangi penyakit
infeksi bakteri. Permasalahan yang sering kali muncul akibat penggunaan
antibiotik yang tidak rasional adalah timbulnya dampak negatif, seperti terjadi
peningkatan resistensi bakteri terhadap beberapa antibiotik, meningkatnya efek
samping obat, bahkan kematian. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan
antibiotik dengan obat lain dan dapat menurunkan efektifitas kadar hambat
minimum antibiotik terhadap bakteri dan juga menyebabkan kegagalan terapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan antibiotik
sistemik untuk pasien ASKES yang menajalani rawat jalan terkait jenis, bentuk
sediaan, durasi penggunaan dan juga potensi interaksi obat . Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dan
pengumpulan data secara retrospektif. Data yang digunakan adalah data resep
yang berasal dari instalasi farmasi Rumah Sakit Jogja selama 6 bulan yang
mewakili peresepan antibiotik selama tahun 2010. Penelitian ini menunjukkan
jenis antibiotik yang banyak diresepkan pada tahun 2010 yaitu amoksisilin
(29,85%), bentuk sediaan yang paling sering digunakan kaplet (61%) dengan
durasi 3 – 5 hari (76,35%). Persentase potensi terjadinya interaksi obat adalah
16,9% terdiri dari metilprednisolon vs eritromisin (54,76%) dan siprofloksasin vs
antasid (45.24%) dengan proporsi terbanyak pada level belum diketahui sebesar
90,34%.
Kata kunci : Antibiotik, Interaksi Obat, ASKES, Rawat Jalan, Rumah Sakit Jogja
Collections
- Pharmacy [1444]