Show simple item record

dc.contributor.advisorDina Tri Utari, S.Si., M.Sc.
dc.contributor.authorVENTI DIAH INTIARI
dc.date.accessioned2022-02-22T08:10:07Z
dc.date.available2022-02-22T08:10:07Z
dc.date.issued2021-07-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36240
dc.description.abstractTopik yang sedang ramai dibahas baru-baru ini salah satunya ialah vaksin Covid-19. Vaksin mengandung virus yang sudah dilemahkan atau yang sudah mati yang bertujuan untuk mendeteksi virus yang menyerang tubuh. Di tengahtengah pandemi Covid-19, vaksin merupakan salah satu pencerahan untuk keluar dari kondisi ini. Namun, banyaknya ulasan maupun informasi pada media sosial salah satunya twitter menjadikan sebagian masyarakat terbelah menjadi pro vaksin dan kontra vaksin. Oleh karena itu dirancang analisis sentimen guna membantu mengklasifikasi ulasan kedalam kategori positif atau negatif. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran apakah masyarakat lebih cenderung beropini positif atau negatif terhadap vaksin Covid-19. Metode yang diterapkan untuk klasifikasi sentimen adalah Naïve Bayes dengan seleksi fitur Information Gain. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari pemilihan fitur terhadap akurasi klasifikasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai akurasi untuk Naïve Bayes sebesar 64% dan nilai akurasi untuk Naïve Bayes dengan seleksi fitur Information Gain sebesar 81% hal ini membuktikan bahwa seleksi fitur menggunakan Information Gain dapat meningkatkan akurasi pada metode Naïve Bayes Classifier.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTwitteren_US
dc.subjectVaksinen_US
dc.subjectNaïve Bayes Classifieren_US
dc.subjectInformation Gainen_US
dc.titleAnalisis Sentimen Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19 Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier Dengan Seleksi Fitur Information Gain (Studi Kasus : Vaksin Covid-19 Di Indonesia 2021)en_US
dc.Identifier.NIM17611084


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record