Pengembangan Services Indicator Pariwisata Ramah Muslim Di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial bagi perekonomian Indonesia
dan telah disadari juga oleh pemerintah. Isu terbaru seputar pariwisata datang dari
rencana pengembangan pariwisata ramah Muslim yang telah digalakkan oleh
negara-negara OKI, termasuk Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor ini.
Oleh karena itu, KEMENPAR mulai memilih daerah-daerah sebagai destinasi
pariwisata ramah Muslim, salah satunya D.I. Yogyakarta. Dilihat dari indikator
layanan (services) dalam IMTI, bahwa D.I. Yogyakarta masih sangat kurang.
Adapun penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman sebagai Kabupaten
dengan persentase wisatawan yang paling tinggi se-Provinsi D.I. Yogyakarta.
Adapun indikator layanan terdiri dari Masjid, Hotel, Restoran Halal, Bandara, dan
Atraksi, sehingga dibutuhkan pengembangan-pengembangan untuk meningkatkan
geliat pariwisata ramah Muslim di D.I. Yogyakarta, khususnya di Kabupaten
Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan
destinasi wisata dan pengembangan pariwisata ramah Muslim di Kabupaten
Sleman, D.I. Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun hasil penelitian ini bahwa
pengembangan pariwisata ramah Muslim di Kabupaten Sleman belum maksimal
karena pemerintah setempat menganggap konsep pariwisata ramah Muslim ini
masih belum jelas, maka dari itu pengembangannya lebih tertuju pada pariwisata
yang berbasis masyarakat dengan mengandalkan desa wisata. Selain itu, langkah
pensertifikasian halal kepada seluruh pengusaha makanan dan restoran juga sedang
digencarkan oleh pemerintah, khususnya oleh LPPOM. Hasil lainnya bahwa
pengelola wisata di Kabupaten Sleman harus memperhatikan layanan, khususnya
akomodasi bagi wisatawannya, dan tempat makanan atau restoran halal untuk
melayani wisatawan Muslim.