| dc.description.abstract | Perusahaan manufaktur selalu berharap setiap produksinya mempunyai hasil yang
baik, hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan perusahaan
tersebut, namun tentunya hal tersebut tidaklah mudah, banyak hal yang harus menjadi
bahan evaluasi bagi perusahaan tersebut terutama performa mesin produksi, dengan
adanya pemeliharaan yang baik akan mengurangi kerugian yang terjadi pada mesin
tersebut, untuk itu perlu adanya suatu metode atau cara yang tepat untuk menjaga
mesin tersebut tetap berjalan dengan baik dan mengurangi kerusakan, salah satu
metode yang cukup baik adalah menggunakan metode TPM (total productive
maintenance), metode ini dapat mengetahui six big losses yang terjadi pada mesin
produksi untuk mengetahui cara yang tepat dalam melakukan usaha pencegahan,pada
penelitian ini akan melakukan pengukuran terhadap screw press machine yang ada
pada PT. Bina Rahmad Madani, perusahan tersebut merupakan industri manufaktur
yang menghasilkan minyak kelapa sawit atau crude palm oil, mesin tersebut
merupakan mesin yang paling mempunyai peranan dalam menentukan kualitas
produksi, setelah dilakukan penelitian didapat hasil identifikasi terhadap screw press
machine menunjukkan bahwa pada bulan Juni 2010 s/d Mei 2011 diperoleh nilai
Overall Equipment Effectiveness (OEE) berkisar antara 12,44729% - 33,28867%.
Nilai-nilai tersebut masih dibawah nilai ideal yaitu minimum 85%. Namun hal itu
dapat ditingkatkan dengan penerapan Preventive Maintenance dengan pemeliharaan
rutin, Nilai tersebut secara teoritis meningkat dengan kisaran 45,26% - 59,57%,
Penyebab utamanya adalah karena besarnya kerugian pada kategori Downtime Losses
yaitu Setup and Adjusment, Equipment Failures, Idling and minor Stoppages.
Kata kunci : Total Productive Maintenance,Overall Equipment Effectiveness, Mesin
Screw Press,Six Big Losses | en_US |
